Kebakaran Bekasi

Titik Api Gudang Limbah Bantargebang Kembali Membara!

Petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berupaya memadamkan api yang kembali membesar di gudang limbah dan pabrik plastik

Featured-Image
Api berkobar di gudang limbah dan pabrik plastik Jalan Telkom, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Foto: apahabar.com/Arya Putra

bakabar.com, BEKASI - Petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berupaya memadamkan api yang kembali membesar di gudang limbah dan pabrik plastik di Jalan Telkom, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Pantauan bakabar.com, hingga saat ini sekitar pukul 01.30 WIB api kembali berkobar di sejumlah titik dalam pabrik plastik tersebut.

Salah satu warga, Kiman Sumarwan (46) mengakui kaget api kembali membara yang bersumber dari pabrik plastik tersebut. Padahal semula intensitas api sempat meredup.

Baca Juga: Braakk! Pemuda Tewas Tertabrak Damkar Saat Menuju Lokasi Kebakaran Bantargebang

"Ampun (api kembali) besar lagi. Apinya (membesar) jam 01.30 WIB," kata Kiman kepada bakabar.com, Minggu (9/4).

Ia menuturkan titik api yang kembali membara berada di pekarangan depan pabrik plastik yang berdekatan dengan musala Al-Zahro.

Ia menduga api akan terus menyambar ke sejumlah titik lain lantaran produk biji plastik masih cukup banyak sehingga dapat menjadi pemicu api yang melahap bangunan di sekitarnya.

"Masih ada kemungkinan api gede lagi soalnya barang-barang (biji plastik) masih banyak," ujarnya.

Baca Juga: Ini Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Bantargebang Tak Kunjung Padam hingga Malam

Sebelumnya, Danton Pleton 2 Damkar Kota Bekasi, Wardi Nuryadin mengungkapkan salah satu penyebab api sulit padam ialah adanya baja ringan yang tumbang dan menutupi titik api di area kebakaran tersebut.

“Titik api itu yang memang di belakang, itu biji plastiknya tertutup material baja ringan jadi atap baja ringan itu menutupi biji plastik tersebut. Jadi walaupun terkena hujan karena memang yang terbakar biji plastik sampai saat ini pun belum padam," kata Wardi, Sabtu (8/4) kemarin.

Baca Juga: Teriakan Bocah dari Toa Musala, Pertanda Awal Kebakaran Bantargebang

Menurut Wardi, petugas memerlukan alat berat untuk memindahkan baja ringan tersebut. Sayangnya, akses masuk ke titik api tidak dapat diakses alat berat.

“Alat berat memang kita butuhkan kaya eskavator untuk itu (baja ringan). Tapi kan untuk akses masuknya enggak bisa. Akses masuk ke titik api enggak bisa,” sebut dia.

Pantauan bakabar.com, Sabtu (8/4) pukul 21.30 WIB, belasan armada pemadam kebakaran masih berada di lokasi kebakaran. Petugas pun masih berupaya memadamkan api.

“Strateginya mungkin kita tetap lakukan pemadaman, kalau istilah pemadam itu kita suntik ya. Kita suntik jadi nozzle (ujung selang) itu kita masukin di bawah atap baja ringan yang ada biji plastiknya,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner