bakabar.com, BEKASI - Suara bocah berteriak ‘kebakaran’ yang terdengar dari toa Musala Al Zahro jadi pertanda awal peristiwa kebakaran di gudang limbah dan pabrik plastik Jalan Telkom, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Sabtu (8/4).
Seorang warga, Yogi (24) mengatakan, tak jauh dari lokasi kebakaran terdapat musala yang pada saat itu tengah ramai oleh bocah yang sedang tadarus menjelang waktu sahur.
Dirinya menyebut mengetahui adanya kebakaran, bocah yang berada di dalam musala langsung berteriak menggunakan toa musala.
“Nah adik saya yang di dalem musala teriak juga 'kebakaran,kebakaran' di musala tuh,” kata Yogi.
Baca Juga: Banyak Bahan Plasik, 12 Jam Damkar Belum Bisa Padamkan Api di Bantargebang
Yogi mengungkapkan bocah tersebut juga langsung bergerak membangunkan karyawan pabrik yang tinggal di TKP.
“Ada bang, bocah sini langsung pada bangunin (karyawan) ke dalam," ucapnya.
Beruntung bocah dan karyawan pabrik yang berada dekat TKP berhasil menyelamatkan diri. Namun, musala tersebut ikut terbakar.
Pantauan bakabar.com, saat ini kondisi musala yang berada di area TKP hancur sebagian dan kubahnya pun tumbang.
Baca Juga: Hujan Mengguyur, Api Belum Padam di Gudang Pabrik Plastik Bantargebang!
Sementara, Danton Pleton 2 Damkar Kota Bekasi, Wardi Nuryadin mengatakan, 12 jam sudah berlalu namun kobaran api belum berhasil dipadamkan.
Dirinya mengaku, petugas kesulitan memadamkan api lantaran jarak pengambilan air dengan lokasi terjadinya kebakaran cukup jauh.
“Sumber air agak jauh dari tempat jarak kebakaran, kendalanya itu jadi kita nunggu air datang api nyala lagi,” kata Wardi.
Selain itu, dirinya menyebut, material yang ada di lokasi kebakaran juga menjadi penyebab sulitnya api dipadamkan.
“Karena ini biji plastik, kaya sekarang air habis, nah itu nyala lagi tuh dia. Nanti kita padamin, air habis, nyala lagi,” tukasnya.