bakabar.com, JAKARTA - Menangis adalah respon alami tubuh akibat refleksi emosi yang dirasakan. Namun ada yang merasakan pusing setelahnya.
Menurut studi air mata saat sedih atau emosi negatif dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala.
Hal ini disebabkan oleh ketegangan yang dialami kepala saat mengeluarkan air mata, walau tidak berdampak parah namun cukup mengganggu dan membuat tidak nyaman.
"Saat menangis dahi, leher dan belakang kepala akan terasa kencang dan memperpanjang kontraksi otot tersebut," ujar Lawrence Newman, M.D., direktur di NYu Langone Health.
Kontraksi yang dialami tubuh akan membuat kepala berdenyut-denyut. Hal ini menimbulkan rasa nyeri, seperti terikat kencang di bagian kepala dan kepala terasa sakit saat ditekan.
Baca Juga: Ternyata Menangis Bisa Detoksifikasi Tubuh Lho!
Menangis dalam waktu lama juga mempengaruhi sinus. Saluran air mata dan sinus mengalir dalam satu aliran, membuat penumpukan dan tekanan di pipi dan dahi.
"Banyak pemicu migrain dan sakit kepala setelah menangis, salah satunya adalah stres," ujar Newman, dilansir Womens Health.
Saat menangis, tubuh Anda jelas-jelas berada dalam keadaan stres, sehingga memicu rasa sakit yang hebat, bersamaan dengan rasa mual dan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Tips Mengatasi Sakit Kepala Seusai Menangis
Penggunaan kompres hangat dapat membantu menenangkan saraf yang sakit ketika menangis, atau penggunaan kompres es untuk memberikan efek menyegarkan.
Newman juga menyarankan untuk mandi dengan air hangat untuk menenangkan saraf, atau menggunakan air dingin untuk memberikan efek menyegarkan.
Newman juga memberikan saran untuk memberikan pijatan pada bagian dahi, kepala dan leher. Atau di ruang antara jari telunjuk dan ibu jari, lakukan pijatan ringan atau tekan di bagian tersebut untuk mengurangi sakit kepala.
Meminum air putih setelah menangis juga disarankan untuk mencegah dehidrasi, jika rasa pusing semakin parah kamu dapat meminum obat ringan seperti paracetamol dan ibuprofen, guna meringankan sakit kapala.