bakabar.com, JAKARTA – Tips berkendara aman di sekitar truk agar terhindar seperti kecelakaan maut yang baru saja terjadi di Jalan Sultan Agung Bekasi, Jawa Barat. Peristiwa kecelakaan truk tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 20 orang luka-luka.
Dengan kejadian itu, membuat kita berpikir mengapa truk sering terlibat kecelakaan. Alasannya bisa dari rem blong, patah as roda, hingga pecah ban.
Selain itu, truk juga memiliki area blind spot atau titik buta yang mana pengemudi tidak bisa melihat kendaraan lain di sekitarnya, terutama pada kaca spion.
Tak mengherankan jika banyak pengendara lebih memilih menghindari truk saat bertemu di jalan. Mau tidak mau pengemudi kendaraan pribadi yang berada di sekitar atau di belakang truk atau kendaraan berat lainnya harus lebih berhati-hati dan selalu waspada.
BACA JUGA: Berkaca pada Kecelakaan Maut di Bekasi, Pakar Beberkan Cara Mencegah Rem Blong
Berkaca dari kecelakaan tersebut, Praktisi Keselamatan Berkendara yang sekaligus pendiri Safety Driving Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, memberikan tips agar aman berkendara saat berada di belakang atau sekitar truk.
Jaga Jarak Aman
Menurut lelaki yang juga mengajar sebagai Training Director di SDCI ini, langkah awal yang harus dilakukan pengemudi kendaraan pribadi adalah menjaga jarak aman 4-6 meter kedepan. Apabila jarak pandang hanya 100 meter maka disarankan untuk menyalakan lampu jauh.
“Kemudian, jangan mengikuti truk dengan jarak yang terlalu dekat, karena mobil tidak terlihat oleh sopir truk,” ujar pria berkacamata itu kepada bakabar.com, Rabu (31/8).
“Menjaga jarak aman ketika kita sebagai pengemudi, bukan sekadar memberi ruang gerak bagi truk, tapi juga membuat mobil mudah terlihat oleh sopir truk. Sehingga bisa mengantisipasi pergerakan truk terutama apabila truk tersebut mengerem mendadak,” sambungnya.
Jaga Kecepatan
Perihal mengatur kecepatan kendaraan saat bertemu dengan truk, menurut Sony itu adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
“Mengemudi dengan kecepatan tinggi boleh saja, tapi perhatikan pengendara lain di sekitar Anda, mereka juga membutuhkan jalan untuk akses kendaraannya,” ungkap Sony.
Jaga emosi
Terkadang beberapa pengendara terlihat bernafsu untuk mendahului truk dari sisi kiri. Hal ini dapat membahayakan bagi pengendara tersebut maupun sopir truk.
“Dengan kita mampu menstabilkan emosi saat berkendara, hal-hal seperti ini diharapkan dapat berkurang, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya,” tutupnya.