Kalteng

Tinjau Food Estate di Kapuas, Mentan Targetkan Januari 2021 Tanam Perdana

apahabar.com, KUALA KAPUAS – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kembali melakukan kunjungan ke Kabupaten Kapuas,…

Featured-Image
Mengendarai sepeda motor Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tinjau lahan food estate di Kabupaten Kapuas. Foto-apahabar.com/Irfan

bakabar.com, KUALA KAPUAS – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kembali melakukan kunjungan ke Kabupaten Kapuas, Kalimantan tengah, Rabu (16/12).

Kedatangan Syahrul bertujuan untuk meninjau lokasi program ketahanan pangan nasional food estate di Desa Bentuk Jaya A5 Kecamatan Dadahup.

Tiba sekitar pukul 13.30 Wib di Desa Bentuk Jaya, Mentan Syahrul Yasin Limpo disambut oleh Plt Kepala Dinas Pertanian Kapuas, Aswan.

Kepada wartawan Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya menargetkan untuk tahap pertama, tanam perdana akan dilakukan di lahan seluas 300-400 hektare dari 20.000 hektare lahan food estate di Kapuas.

Namun Syahrul mengakui, jika masih terdapat sejumlah kendala yaitu utamanya pada lahan pertanian di Kalimantan Tengah yang cukup dinamis, tidak seperti di Pulau Jawa maupun Sumatera yang memiliki tanah keras.

Menurut Mentan, Kalimantan Tengah merupakan lahan rawa yang memiliki kontur tanah beragam sehingga menjadi salah satu dinamika di lapangan.

“Kontur tanah rawa ini, tentu memunculkan dinamika sebagai tantangan alam. Dimana kontur tanahnya ada yang dalam, sedang dan ada juga yang sudah bagus,” katanya.

Syahrul pun menilai bahwa progres di Kapuas sudah cukup bagus. Sehingga untuk tahap awal akan mengolah sekitar 300 sampai 400 hektare lahan pertanian.

“Target kita pengolahan lahan tahap pertama ini akan selesai akhir Desember 2020, sehingga target kita Januari 2021 kita sudah tanam perdana,” ujarnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan, pihaknya akan mengerahkan semua kekuatan untuk menanam dengan baik sehingga mencapai target yang sudah ditentukan.

“Jika target kita tanam perdana di Bulan Januari bisa dilakukan, maka sekitar 100 hari kemudian sudah dapat dipanen,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner