Sport

Timnas Laos Rilis Pemain Terlibat Pengaturan Skor, Sanggah Terlibat di Piala AFF 2020

apahabar.com, JAKARTA – Sempat menjadi kontroversi seusai Piala AFF 2020, Federasi Sepakbola Laos (LFF) merilis nama-nama…

Featured-Image
Timnas Indonesia ketika menghadapi Laos di penyisihan Piala AFF 2020 yang berakhir dengan skor 5-1. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Sempat menjadi kontroversi seusai Piala AFF 2020, Federasi Sepakbola Laos (LFF) merilis nama-nama pemain yang terlibat pengaturan skor dan telah dihukum FIFA.

Sedikitnya 45 pesepakbola Laos dihukum larangan bermain seumur hidup, setelah terbukti dalam tindak pengaturan skor.

Keterlibatan mereka dalam pengaturan skor ternyata sudah terakumulasi bertahun-tahun, serta dilakukan di berbagai kompetisi.

Tidak disebutkan 45 pemain yang terlibat. Namun muncul spekulasi tentang sejumlah nama pemain Timnas Laos di Piala AFF 2020.

Mereka yang dicurigai terlibat, serta bermain di Piala AFF 2020 adalah Solasak Thilavong, Aphixay Thanakhanty dan Kaharn Phetsivilay.

Seperti dilansir IndoSport, Aphixay Thanakhanty dan Kaharn Phetsivilay menjadi pemain yang paling dicurigai oleh akun Twitter @RabonaMike sebagai pion pengaturan skor.

Ketika melawan Malaysia di penyisihan Grup B Piala AFF 2020, mereka baru masuk di babak kedua dan tampak dengan mudah membiarkan umpan-umpan terobosan lawan.

Kemudian Solasak Thilavong yang mencuri perhatian @RabonaMike dalam pertandingan kontra Indonesia. Kiper ini juga turun di babak kedua dan langsung membuat perubahan signifikan.

Ketika Solasak Thilavong masuk, Timnas Indonesia yang sebelumnya hanya unggul 2-1, langsung sukses mencetak tiga gol tambahan dalam waktu 20 menit.

Kecurigaan @RabonaMike cukup beralasan. Dalam bursa taruhan, Timnas Indonesia diberi handicap 3,75 atas Laos.

Artinya petaruh akan meraih untung, seandainya Timnas Indonesia menang dengan selisih minimal 4 gol. Diketahui Garuda akhirnya mampu meraih kemenangan 5-1.

Namun kecurigaan @RabonaMike dibantah LFF, Jumat (14/1). Mereka membantah di antara 45 pemain tersebut bermain di Piala AFF 2020.

“Semua kasus adalah peristiwa kumulatif yang terjadi selama kompetisi 2015, 2016 dan 2017,” demikian penjelasan resmi LFF.

Rinciannya 20 pemain berpartisipasi dalam pertandingan sepanjang 2015 dan 2016. Kemudian di tahun 2018, 8 pemain yang mengikuti pertandingan sepanjang 2017 dilarang bertanding.

“LFF sempat menangguhkan tanpa batas waktu 15 orang yang terlibat dalam pertandingan tetap pada 2017,” sambung LFF.

“Lalu pada 2020, 3 pemain yang terlibat dalam pertandingan 2017 diberi larangan permanen oleh AFC dan kemudian diperpanjang di seluruh dunia oleh FIFA,” tutup keterangan itu.



Komentar
Banner
Banner