bakabar.com, JAKARTA - Kegagalan Timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia U-17 2023, membuat pelatih Bima Sakti langsung pasang badan.
Indonesia sedianya hanya membutuhkan hasil imbang di matchday terakhir grup B melawan Malaysia di Stadion Pakansari, Minggu (9/10) malam.
Tak dinyana Garuda Muda malah kalah dengan skor 1-5. Indonesia bahkan sudah tertinggal 0-5 di babak pertama akibat brace Muhammad Arami Wafiy.
Ditambah gol-gol Muhammad Zainurhakimi Zain, Muhammad Anjasmirza dan Muhammad Afiq Danish. Sedangkan Indonesia hanya mampu memperkecil kedudukan via Arkhan Kaka.
Bermodal kemenangan tersebut, Malaysia memuncaki grup B dan berhak lolos langsung ke putaran final Piala Asia U-17.
Sedangkan Indonesia yang melorot ke urutan dua, akhirnya juga gagal menjadi salah satu dari enam runner up terbaik di kualifikasi.
Tak memiliki selisih gol memadai, Indonesia kalah bersaing dengan India yang hanya kalah 1-2 dari Arab Saudi di pertandingan terakhir grup D, Senin (10/10) dini hari.
Dengan demikian, enam runner up terbaik kualifikasi yang berhak berkompetisi di Piala Asia U-17 2023 adalah Korea Selatan, China, Afghanistan, India, Thailand dan Laos.
Mereka mendampingi 10 juara grup yang sudah memastikan lolos terlebih dahulu, yakni Jepang, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Yaman, Vietnam, Australia, Tajikistan, Iran dan Uzbekistan.
Pencapaian Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-17 2023 gagal mendekati prestasi edisi 2018, ketika berhasil menembus perempat final.
Sejatinya di edisi 2019, Indonesia yang dilatih Bima Sakti juga lolos ke Piala Asia U-16 2020. Akan tetapi turnamen ini dibatalkan AFC, karena pandemi Covid-19.
Sontak kegagalan itu membuat semua akun media sosial PSSI diserbu warganet. Beragam kritik dilontarkan untuk Timnas U-17, PSSI, hingga kondisi lapangan Stadion Pakansari.
"Sudah pasti kami kecewa dan sedih. Namun pemain akan mengambil pelajaran untuk karier mereka yang masih panjang. Adapun hasil ini menjadi tanggung jawab saya sebagai pelatih," sahut Bima Sakti seperti dilansir Antara, Senin (10/10).
Diyakini hasil kurang memuaskan tersebut tak lepas dari faktor kelelahan pemain yang sejak awal selalu diturunkan.
Bima Sakti pun mengakui salah strategi, sehingga pemain mengalami kelelahan. Kesalahan ini sudah terjadi ketika Timnas U-17 Indonesia mengalahkan Guam 14-0.
Awalnya Bima Sakti sempat ragu untuk menurunkan pemain-pemain andalan. Namun akhirnya semua pemain andalan tetap diturunkan dengan maksud mengamankan kemenangan dulu.
Namun selanjutnya Indonesia menghadapi lawan-lawan berat yang membutuhkan fisik prima, sehingga Bima pun tidak punya pilihan.
Ditambah beberapa pemain membuat kesalahan dalam 2 pertandingan berikutnya, sehingga mengakibatkan mereka absen akibat akumulasi kartu kuning melawan Malaysia.
"Sedianya kesalahan bukan hanya terjadi di game pertama, karena juga berlangsung di pertandingan berikutnya melawan Uni Emirat Arab dan Palestina. Kesalahan ini akan menjadi bahan evaluasi kami," tukas Bima.