bakabar.com, JAKARTA – Indonesia masih belum bisa menggunakan jaringan 5G dalam bidang telekomunias. Ada tiga alasan jadi penyebabnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G Plate mengakui bahwa 5G ini merupakan suatu revolusi. Dia menegaskan teknologi komunikasi itu merupakan perubahan yang fundamental dari kehidupan digital.
Meski demikian, bukan berarti Indonesia tidak mengarah ke jaringan telekomunikasi tersebut. Johnny menjelaskan terdapat tiga hal yang harus diselesaikan sebelum mengadopsi jaringan 5G.
Pertama, penataan spektrum frekuensi harus dilakukan dengan benar sebelum menggelar teknologi ini karena spektrum yang akan menentukan seperti apa adopsi 5G di Indonesia.
Kominfo pada pertengahan tahun ini menyelesaikan penataan ulang atau refarming pita frekuensi 800MHz dan 900MHz, frekuensi yang digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler termasuk 2G, 3G dan 4G.
Kedua, menurut Johnny, perlu menentukan bagaimana 5G akan digunakan di Indonesia. “Kita harus menemukan pilihan teknologi yang mana,” kata Johnny.
Indonesia perlu melakukan uji coba berbagai pilihan yang ada untuk menentukan teknologi yang akan digunakan dengan jaringan 5G.
Terakhir, Johnny menyoroti posisi geostrategis Indonesia terkait dengan jaringan 5G.
“Sehingga saat mengimplementasikan 5G secara komersial di Indonesia, kita harus bisa memanfaatkan dengan baik untuk kepentingan kita,” kata Johnny.
Johnny pada kesempatan yang sama meminta operator seluler untuk meratakan jaringan 4G, khususnya ke daerah terluar, terdepan dan tertinggal, agar dapat bersiap menuju era 5G.
Baca Juga: Musim Penghujan, Pegendara Disarankan Hindari Penggunaan Jas Hujan Ponco
Baca Juga: Jika Anda Seperti Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, Apa yang Harus Dilakukan?
Sumber: AntaraEditor: Ahmad Zainal Muttaqin