bakabar.com, JAKARTA - Mencari pekerjaan bukan hal mudah. Terus menerus gagal dapat kerja bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental hingga sosial.
Saat mencari pekerjaan, kerap terjadi penolakan. Ini yang menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mental. Mulai dari rasa frustrasi hingga meragukan kemampuan diri sendiri.
Selain tekanan finansial yang diakibatkan oleh pengangguran, kondisi lingkungan seperti keluarga dan teman juga berperan dalam meningkatkan risiko depresi disertai dengan frustrasi, keraguan hingga kecemasan.
"Bahkan kandidat terkuat terkadang tidak menjamin kesuksesan, hingga menciptakan ketidak pastian terus menerus," kata Michelle Maidenberg, seorang profesor, dikutip NY Times, Selasa (10/10).
Banyak faktor psikologis dan emosional dalam mencari pekerjaan yang menyebabkan depresi pada seseorang. Penolakan yang terjadi secara terus menerus menyebabkan perasaan tidak mampu dan mengikis harga diri seseorang hingga memicu depresi.
Pengangguran juga menyumbang tingkat depresi yang cukup tinggi. Saat bekerja seseorang memiliki tujuan dan struktur dalam kehidupan kesehariannya. Namun saat menganggur hal tersebut mengganggu pola tidur, kebiasaan makan hingga kesejahteraan lainnya.
Pada tahun 2022, sebuah studi dilakukan dan menemukan mereka yang menganggur memiliki gejala depresi 28% lebih tinggi dibandingkan mereka yang bekerja.
Mengurangi Depresi saat Mencari Pekerjaan
Saat mencari pekerjaan, seseorang kerap merasa frustasi hingga stres. Namun jangan berkecil hati dan mengurung diri, Anda dapat memulai sesuatu hal yang baru dengan melakukan beberapa langkah yang dapat membantu membuat waktu lebih berharga
1. Memiliki Manajemen Waktu
Seorang pencari kerja akan memiliki banyak waktu luang yang beberapa akan terbuang sia-sia jika tidak dimanfaatkan dengan baik.
Menjadwalkan waktu dalam sehari dapat memberikan rasa stabil, serta memiliki tujuan mengurangi kekacauan dalam diri hingga kehilangan arah.
Ada baiknya untuk meluangkan waktu untuk, mencari pekerjaan, menjalin pertemanan dengan orang lain, merawat diri sendiri dan melakukan aktivitas santai lainnya.
2. Jangan Fokus pada Interview Saja
Dibanding fokus pada wawancara kerja. Anda dapat meningkatkan kualitas pada resume, melakukan riset terhadap perusahaan tersebut hingga menjalin pertemanan dengan orang lain.
Anda dapat mempelajari keahlian baru seperti mengikuti kelas online gratis. "Jangan terlalu fokus dalam mencari pekerjaan, hal tersebut akan menyia-nyiakan waktu Anda," tutur Alison Doyle, seorang pakar pencarian kerja di London.
Hal ini juga dapat mengeksplorasi hobi baru sebelum Anda mendapatkan kesibukan saat bekerja. Mencoba hal-hal baru dan menemukan bakat dan minat untuk memperkuat resume hingga kualitas diri.
3. Networking dan Jangan Mengurung Diri
Sebuah pekerjaan didapatkan dari berbagai hal, salah satunya rekomendasi dari seseorang yang dikenal. Menjalin networking akan meningkatkan kemungkinan Anda untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
Walau kepercayaan diri berkurang saat tidak memiliki pekerjaan, namun Anda tidak boleh larut dalam perasaan tersebut.
4. Practice Makes Perfect
Sebuah pepatah mengatakan, praktik akan membuat hasil yang lebih baik. Hal ini juga berpengaruh dalam hal mencari pekerjaan.
Walau penolakan menyakitkan, namun jangan terlalu larut dalam perasaan tersebut. Anda dapat merefleksikan diri mengenai hal tersebut dan mengulang kembali dengan versi yang lebih baik.
Jangan terlalu keras pada diri Anda hingga melontarkan kalimat negatif. Ingatkan bahwa penolakan wajar terjadi dan hal itu tidak menentukan nilai atau kemampuan Anda.
Mengalami stres saat mencari pekerjaan adalah satu hal wajar terjadi pada job seeker. Hal ini timbul dari ketidakpastian serta tekanan dari keluarga dan lingkungan yang menuntut Anda untuk mendapatkan pekerjaan secara cepat.