hari buruh internasional

Tidak Ada Aksi Demo, Serikat Pekerja di Solo Perkuat Konsolidasi

Peringatan hari buruh internasional di Solo tidak dilakukan dengan menggelar aksi demo.

Featured-Image
Serikat pekerja dan buruh saat berkumpul di Dinas Ketenagakerjaan Solo. Foto : apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Peringatan hari buruh internasional di Solo tidak dilakukan dengan menggelar aksi demo.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Solo, Wahyu Rahadi membenarkan serikat pekerja di Solo tidak menggelar aksi demo seperti halnya yang dilakukan di sejumlah kota

"Karena kalau kita bicara soal penolakan perpu dan sebagainya ini ranahnya kawan-kawan di pusat DPP. Tapi kalau kita spesifik hari ini mulai mengkonsolidasi kawan-kawan untuk menghadapi isu-isu ke depan," ungkap Wahyu saat dihubungi bakabar.com, Senin, (01/05).

Baca Juga: Peringatan Hari Buruh di Solo Dilakukan dengan Pembagian Sembako

Pihaknya mengaku pada tahun ini akan mengkonsolidasi terlebih dahulu beberapa federasi yang selama ini agak terpecah. Hingga nanti akan membangun isu yang sama membangun perjuangan yang sama.

"Tapi tentu yang tadi kita sampaikan termasuk bagaimana menghadapi kondisi-kondisi. Misalnya soal adanya 65 aduan THR. Ada juga yang tidak dibayar langsung tapi dicicil di Solo. Ini yang kemudian akan kita tindak lanjuti sebagai isu-isu dalam perjuangan kita ke depan," paparnya.

Tak hanya itu, sejumlah persoalan perburuhan yang menjadi fokus utama perhatian adalah kemungkinan terjadinya beberapa PHK yang dialami anggota serikat pekerja di Solo. Hal itu yang akan dilakukan langkah antisipasi.

Baca Juga: Hari Buruh di Temanggung, Diperingati dengan Jalan Sehat

"Jadi kami melakukan konsolidasi terlebih dahulu. Ketika terjadi PHK, itu kita bisa mendapatkan datanya. Kemudian bisa melakukan tindak lanjut apa yang bisa kami bantu dari teman-teman," jelasnya.

Disinggung soal rencana peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jawa Tengah yang akan digelar pada 5 Mei 2023 mendatang. Wahyu menyebut hingga saat ini belum mendapatkan arahan dari DPP.

"Kalau ada perintah kita akan mengirim orang atau apa yang akan kita bantu atau yang kita perjuangkan," pungkas Wahyu.

Editor


Komentar
Banner
Banner