bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali berharap agar proyek tersebut mampu mendatangkan investasi mencapai Rp104 triliun.
Airlangga memperkirakan kawasan tersebut hingga 2052 akan mampu menyerap 99 ribu tenaga kerja. Artinya untuk jangka pendek 5 tahun pertama diprediksi mampu mendatangkan investasi Rp12 triliun dan membuka 5 ribu lapangan kerja.
"Kunjungan ini adalah untuk melihat KEK Kura-kura Bali yang sudah diputuskan pemerintah menjadi kawasan ekonomi khusus dan sedang berproses, oleh karena itu harapannya total investasi yang bisa dicapai sekitar Rp104 triliun dalam 30 tahun ke depan," kata Airlangga di Denpasar, Sabtu 4/2).
Di lahan seluas lebih dari 500 Ha itu, Airlangga yang datang selaku Ketua Dewan Nasional KEK berharap pembangunan ini melengkapi KEK Sanur, karena keduanya hadir sebagai penunjang pariwisata.
Baca Juga: Capaian Investasi 2022 Wujud Kemitraan Pemerintah-Swasta
"Tentu saya berharap dengan dua kawasan ini ekonomi Bali lebih berkelanjutan dan Pemprov Bali membuat rancangan pembangunan, agar pengalaman selama pandemi kemarin itu tidak terulang, jadi ada alternatif daripada kegiatan ekonomi," ujarnya.
Menko Perekonomian menilai KEK Kura-kura Bali yang terdapat di kawasan Serangan, Denpasar Selatan ini merupakan peluang baik untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata yang sempat negatif akibat pandemi COVID-19.
Nantinya kawasan ini, menurut Airlangga dapat menjadi lokasi wisata yang dikunjungi wisatawan multi negara, dengan efek ganda mencapai 1,8 kali lipat. Ia mengambil contoh Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang memiliki kawasan industri dengan penyerapan investasi Rp17 triliun dalam 3 tahun.
Senada, Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tuti Hadiputranto menyebut di KEK Kura-kura Bali akan dibangun sekolah internasional, hotel, kawasan kebugaran, hingga marina sebagai lokasi kapal bersandar.
Baca Juga: Pemerintah Genjot Investasi untuk Ciptakan Nilai Tambah
Untuk itu Tuti berharap, pemerintah terus mendukung pembangunan kawasan tersebut, sehingga sejalan dengan peta jalan Ekonomi Kerthi Bali.
“Kami terus mengundang para investor untuk melakukan penanaman modal di kawasan Kura-kura Bali, khususnya investasi yang berkelanjutan, baik pada sektor pendidikan, kesehatan dan kebugaran, dan tentu saja pada sektor pariwisata termasuk marina dan resort," tutupnya.