bakabar.com, JAKARTA - Pose tutup mulut yang diperlihatkan Timnas Jerman sebelum melawan Jepang, Rabu (23/11) malam, ternyata memiliki arti tertentu.
Timnas Jerman langsung mencuri perhatian dalam sesi foto menjelang kickoff melawan Jepang di Stadion Khalifa. Penyebabnya seluruh pemain mulai kompak menutup mulut mereka.
Tidak lama setelah pertandingan dimulai, Federasi Sepakbola Jerman (DFB) memberi klarifikasi terkait pose tidak wajar itu.
Disebutkan bahwa pose tersebut adalah bentuk protes terhadap pembungkaman di Piala Dunia 2022. DFB turut membahas pelarangan memakai ban kapten pelangi 'One Love' di Qatar.
"Kami ingin menggunakan ban kapten pelangi untuk mempertahankan nilai-nilai yang dianut di Timnas Jerman: keberagaman dan saling menghormati," demikian keterangan dalam Instagram resmi DFB, seperti dilansir Okezone.
"Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar. Ini bukan tentang membuat pernyataan politik, karena hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Menolak kami memakai ban kapten (pelangi) sama dengan menolak kami bersuara," tambah pernyataan tersebut.
View this post on Instagram
Diketahui ban kapten pelangi atau One Love ini dianggap sebagai bentuk protes melawan diskriminasi terhadap komunitas LGBT.
Setidaknya 7 negara yang sempat akan memakai ban kapten pelangi. Mereka adalah Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Swiss, Jerman dan Denmark.
Di sisi lain, dukungan terhadap kelompok minoritas LGBT dilarang keras secara hukum di Qatar. FIFA juga mengancam akan memberi kartu kuning untuk pemain yang menggunakan ban kapten pelangi.
Terlepas dari gaya menutup mulut, Jerman ternyata dibungkam Jepang dengan skor 1-2 dalam pertandingan pembuka di grup E.
Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Ilkay Gundogan di menit 33, Jerman takluk akibat gol-gol dua pemain pengganti Ritsu Doan dan Takuma Asano.
