bakabar.com, BANJARMASIN - Turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar memang memilki sejumlah aturan yang berdasarkan syariat Islam. Salah satunya yakni mengharamkan LGBT dalam bentuk apapun. Bendera atau tonton yang memilki unsur LGBT dilarang.
Sebagai salah satu kandidat yang bertanding di Piala Dunia 2022, timnas Prancis akan sejalan dengan aturan tersebut yakni dengan tidak akan menggunakan ban kapten pelangi pada Piala Dunia 2022.
Diketahui warna pelangi memang diidentikan dengan LGBT. Hugo Lloris selaku kapten Timnas Prancis memastikan timnya tak akan mengikuti langkah delapan dari 13 tim Eropa yang tergabung dalam kampanye OneLove sebagai dukungan terhadap komunitas LGBT pada Piala Dunia 2022.
Nantinya kedelapan tim itu bakal memakai ban kapten pelangi saat pertandingan. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Qatar yang melarang adanya perilaku LGBT selama turnamen.
"Sebelum kita memulai sesuatu, kami membutuhkan persetujuan FIFA, persetujuan dari federasi. Tentu saja, saya memiliki pendapat pribadi tentang topik tersebut. Itu hampir sama dengan Presiden Federasi," kata Hugo Lloris dari The Guardian seperti dilansir bola.com, Sabtu (19/11).
"Ketika kami di Prancis dan menyambut para pendatang, kami ingin mereka mengikuti aturan, termasuk menghormati budaya. Saya akan melakukan yang sama ketika pergi ke Qatar, sesederhana itu. Saya bisa setuju atau tidak dengan mereka, akan tetapi saya harus tetap menghormatinya," tegasnya lagi.
Selain isu LGBT, Qatar juga dilanda dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi dalam mempersiapkan Piala Dunia 2022. Ribuan orang disebut tewas saat membangun konstruksi venue Piala Dunia.
Namun, Hugo Lloris menyebut sudah saatnya untuk segera fokus ke turnamen. Menurut kiper Prancis tersebut, semua masalah tersebut akan segera rampung sebelum penyelenggaraan.
"Kita tidak bisa tetap peka terhadap masalah ini. Itu akan selesai dalam beberapa hari atau jam, kita akan lihat," tandasnya.