bakabar.com, BANJARBARU - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalimantan Selatan menggelar aksi di depan Setdaprov Kalsel, Rabu (13/9) siang.
Kedatangan mereka ingin mempertanyakan kinerja pemerintah kepada Gubernur H Sahbirin Noor. Mereka juga menagih janji pria yang biasa disapa Paman Birin ini, terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta perbaikan insfrastruktur jalan di daerah.
Mahasiswa juga menuntut hak masyarakat di Pegunungan Meratus, sekaligus memperhatikan dan mengawasi perizinan tambang. Lalu memperhatikan keberlangsungan dan kelestarian alam di Meratus.
Juga disuarakan aspirasi pemadam swasta/relawan yang memadamkan api dengan biaya pribadi. Mereka juga menuntut penuntasan kasus HAM di Kalsel, terutama kematian seorang advokat yang menelisik kasus tambang ilegal di Tanah Bumbu.
"Kami juga menuntut pertemuan berikutnya untuk berdiskusi dengan perangkat dan pimpinan instansi terkait," tegas Ahmad Sunir Ridha selaku koordinator aksi.
Mahasiswa juga mengancam akan kembali 18 September 2023 mendatang untuk menggelar aksi berikutnya di lokasi yang sama.
Terkait tuntutan mahasiswa, Pemprov Kalsel tidak memberikan tanggapan yang jelas. Pun pejabat yang menemui massa aksi enggan memberikan komentar kepada media.
Mereka yang terlihat menemui massa adalah Asisten I Nurul Fajar Desira, Staf Ahli Sulkan Kepala Dinas ESDM Isharwanto, Kepala BPBD Suria Fadliansyah.