Kalsel

Terkuak! Sosok ‘Sultan’ Pembagi Emas di Amuntai-Banjarbaru

apahabar.com, TANJUNG – Sosok ‘Sultan’ pembagi emas di Musala, Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)…

Featured-Image
Sejumlah petugas Samsat Banjarbaru mendatangi mapolres setempat untuk mengonfirmasikan aksi seorang pria misterius membagikan sejumlah emas ke petugasnya. Foto: Ist

Uang itu, kata Imis, akan digunakan untuk keperluan perlengkapan Habsyi anak-anak. Sementara, untuk batu putih setelah dicek dengan alat pemilik toko ternyata tidak menunjukkan batu itu permata atau intan.

"Kami atas nama anak-anak Habsyi mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah memberi emas itu, semoga kebaikannya dibalas Allah SWT," pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Polres Hulu Sungai Utara belum mendapatkan laporan atau informasi detil kejadian langka ini.

"Kami masih pendalaman terkait informasi tersebut, mas," ujar Kapolsek Amuntai Utara, Ipda Budi Aji dikonfirmasi terpisah.

Dari dalam mobil, turun seorang laki-laki bertubuh tinggi memakai baju gamis putih dan serban. Tanpa basa-basi, ia memasuki langgar.

"Sebelum turun, pria ini mengambil kain putih menutup kepala serta wajahnya," ujar seorang jemaah.

Di dalam langgar, sejumlah jemaah yang mayoritas anak-anak masih asyik melantunkan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Pria itu kemudian menyelipkan beberapa butir benda berwarna emas dan putih ke bawah buku syair salah satu jemaah yang tengah membaca kitab di atas rehal (sejenis meja lipat).

Jemaah pun dibuatnya heran. Sebab, usai menaruh bungkusan, pria ini pergi begitu saja.

Saat dibuka, kaget bukan kepalang jemaah menemukan sejumlah butir benda berwarna emas dan putih. Anak-anak pun mulai mengambili butiran emas itu.

"Bila ada orang datang, biasanya memberi makanan saja," ujar salah satu jemaah.

Total, tujuh butiran sebesar kelereng berwarna emas dan sejumlah batu putih yang ditinggalkan begitu saja oleh pria itu.

"Besoknya kami bawa satu butir ke Pasar Amuntai untuk diperiksa," ujar Imis, warga setempat kepada bakabar.com, dikonfirmasi terpisah, Sabtu (4/9).

Hasilnya, benda itu diketahui emas asli. Namun masih berbentuk curah.

"Rp700 ribu per gram orang mau membeli, tapi belum dijual menunggu dirapatkan," ujarnya.

Selanjutnya Imis pulang membawa kabar tersebut ke desanya. Lalu, ia mengumpulkan butiran emas itu dari anak-anak malam itu.

"Setelah dikumpulkan ternyata ada 10 butir," bebernya.

Setelah disepakati, Imis dan warga lainnya memutuskan untuk menjual emas itu ke sebuah toko di Pasar Amuntai. Saat ditimbang beratnya, kata dia, 19,67 gram dengan total harga Rp13,8 juta.

Uang itu, kata Imis, akan digunakan untuk keperluan perlengkapan Habsyi anak-anak. Sementara, untuk batu putih setelah dicek dengan alat pemilik toko ternyata tidak menunjukkan batu itu permata atau intan.

"Kami atas nama anak-anak Habsyi mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah memberi emas itu, semoga kebaikannya dibalas Allah SWT," pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Polres Hulu Sungai Utara belum mendapatkan laporan atau informasi detil kejadian langka ini.

"Kami masih pendalaman terkait informasi tersebut, mas," ujar Kapolsek Amuntai Utara, Ipda Budi Aji dikonfirmasi terpisah.



Komentar
Banner
Banner