Regional

Terjerat Hutang, Petani di Lumajang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur digegerkan dengan temuan seorang pria yang tewas gantung diri di sebuah gubuk. Korban

Featured-Image
Mismun, buruh tani gantung diri di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Foto: apahabar.com/David Firmansyah

bakabar.com, LUMAJANG - Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur digegerkan dengan temuan seorang pria yang tewas gantung diri di sebuah gubuk. Korban diketahui bernama Mismun (54).

Rivan (32) keluarga korban menduga korban mengakhiri hidupnya karena masalah ekonomi. Mismun diketahui memiliki hutang di empat koperasi yang berbeda. Meski begitu, belum dipastikan berapa jumlah hutang secara keseluruhan. Kondisi tersebut yang selama ini sering dikeluhkan korban.

"Ketika menjadi buruh tani upahnya Rp35.000 tidak cukup memenuhi kebutuhan setiap harinya," katanya, Senin (16/10).

Baca Juga: Mobil Meledak saat Isi Bensin di Lumajang, Sopir Nyaris Terpanggang

Rivan mengaku orang terakhir yang berbincang dengan Mismun sebelum kemudian pergi ke kebun milik Sukir (41) sekitar pukul 14.00 WIB.

Tak berselang lama, Sukir mendapati tubuh Mismun sudah tidak bergerak dalam posisi tergantung dari kejauhan di sebuah gubuk sawah miliknya.

Mendapati kondisi Mismun yang sudah tak bernyawa, Sukir pun akhirnya melaporkannya kepada pihak Polsek Pasrujambe sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Kesenian Jaran Kencak Lumajang Warnai Kirab Pataka

Kepala SPKT Polsek Pasrujambe Bripka Nungki Setiawan membenarkan hal tersebut. Ia menjabarkan kondisi korban saat ditemukan Mismun seperti menjulurkan lidah. Selain itu, kotoran dan sperma juga keluar dari tubuh Mismun.

"Selain itu, keterangan petugas medis tidak menemukan bekas penganiayaan di tubuhnya," terangnya.

Kanit Binmas Polsek Pasrujambe Ipda Herma Wahyu menambahkan selain terlilit hutang, istri Mismun mengalami diabetes dan kakinya harus diamputasi.

Baca Juga: Suami Aniaya Istri dan Direkam Hingga Viral di Lumajang Jatim

Kemudian, anak keduanya perempuan baru saja selesai menerima lamaran pernikahan di Sidoarjo. Kondisi tersebut yang membutuhkan biaya dan memilih melakukan pinjaman ke sejumlah koperasi.

"Salah satu hutangnya dari biaya lamaran pernikahan anak keduanya. Ditambah istrinya sering sakit-sakitan diabetes dan kakinya harus diamputasi," jelasnya.

Pihak keluarga menolak jenazah Mismun untuk dilakukan autopsi petugas medis Puskesmas Pasrujambe. Mismun kemudian dimakamkan di TPU Desa Sukorejo.

Editor


Komentar
Banner
Banner