Regional

Terhimpit Ekonomi, Ibu di Magelang Tega Membuang Bayi Berusia 3 Hari

Seorang ibu di Magelang membuang bayi laki-lakinya yang masih berusia 3 hari di teras rumah warga. 

Featured-Image
Gelar perkara penemuan bayi berusia 3 hari di Magelang, Senin (16/10) di Polresta Kota Magelang. (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Seorang ibu di Magelang tega membuang bayi laki-lakinya yang masih berusia 3 hari di teras rumah warga. 

AS (41) yang sehari-hari berkeja sebagai pengasuh lansia itu membuang anak ketiganya di teras rumah milik Mahatma Adi Darma (29), seorang warga Polosari, Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang lantaran terhimpit ekonomi.

Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan selain terhimpit ekonomi, saat mengandung dan melahirkan bayinya, AS juga sudah pisah rumah dengan suaminya.

"Jadi kehamilan dan kelahirannya tidak ada yang tahu termasuk suami dan keluarganya, proses persalinan dilakukan sendiri di tempat kerjanya," kata Yolanda di Mapolres Magelang Kota, Senin (16/10).

Baca Juga: Karyawan di Magelang Dibekuk Gegara Gelapkan Uang Rp1,1 M buat Judi Online

Yolanda menjelaskan, pada (12/10) sekitar pukul 18.20 WIB, bayi laki-laki tersebut ditemukan Mahatma di teras rumah saat hendak mengantarkan sang istri les privat.

Bayi laki-laki itu diletakkan AS pada sebuah kardus dengan selimut berwarna biru, serta susu dan minyak telon. Melihat bayi tersebut, Mahatma kemudian melapor pada RT, RW dan pihak yang berwajib.

Saat ditemukan, bayi laki-laki tersebut tidak menangis dan masih dalam keadaan tertidur.

Bayi laki-laki tersebut lantas diperiksa dibawa pihak kepolisian ke RSUD Budi Rahayu Jalan Urip Sumoharjo Nomor 15, Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang untuk mendapatkan penanganan secara medis.

"Setelah menelusur kasus dan mengingat masih ada 2 anak AS yang harus diasuh, diputuskan AS tidak diproses hukum pidana melainkan restorative justice," tegas Yolanda.

Baca Juga: Terjerat Hutang, Petani di Lumajang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Hingga berita ini diturunkan, bayi laki-laki tersebut masih di RSUD Budi Rahayu Jalan Urip Sumoharjo Nomor 15, Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

Kepala Dinas Sosial Kota Magelang, Bambang Nuryanta mengatakan saat ini sudah ada 15 orang yang datang karena ingin mengadopsi bayi laki-laki tersebut.

"12 datang ke kantor, 3 melalui Whatsapp, tetapi keputusan untuk siapa yang boleh mengasuh, kami perlu berbicara dengan ibu kandungnya," kata Bambang.

Baca Juga: Sugeng Prayitno, Pencipta Wayang Karton dan Pelestari Budaya dari Magelang

Selain itu, pihaknya juga perlu melakukan screening atau seleksi untuk menentukan orang tua asuh yang tepat untuk bayi laki-laki tersebut. Sebab, orang tua asuh harus lolos seleksi dan diangkap mampu secara mental, fisik maupun finansial.

"Kami juga akan menanyakan kepada AS siapa orang tua asuh yang dipilih, karena harus ada persetujuan dari orang tua kandungnya juga," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner