bakabar.com, SAMPIT - Hampir dua pekan belakangan ini, aksi sindikat pencuri meteran di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, semakin meresahkan warga.
Pasalnya sudah puluhan meteran warga yang hilang, namun sampai saat ini pelaku masih bebas berkeliaran.
Aksi pencuri meteran ini juga sempat terekam Closed Circuit Television (CCTV) warga, di Jalan Tidar Baru, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang. Kamis (1/2/2024), sekitar pukul 19.00 WIB.
Terlihat dua orang pelaku datang menggunakan sepeda motor, mereka berhenti di depan sebuah rumah yang tidak ada pagar.
Salah seorang dari pelaku yang duduk dibagian belakang kemudian turun dari motor, dan hanya dalam hitungan detik, pelaku sudah berhasil melepas meteran yang tertempel di halaman rumah warga.
"Ini sudah sangat meresahkan, kami berharap pencuri meteran ini cepat tertangkap," kata salah seorang korban, warga Tidar berinisial WJ.
Sementara, pihak PDAM sendiri juga telah menerima laporan kasus pencurian meteran PDAM ini, bahkan diakui Kepala PDAM Tirta Mentaya Sampit Firdaus Herman Ranggan, cukup banyak.
"Bahkan kemari, dalam satu hari ini ada laporan 15 rumah yang kehilangan meteran ke kantor PDAM," kata Firdaus, saat dikonfirmasi media ini.
Apa yang menjadi motif dan tujuan para pelaku mencuri meteran air tersebut, juga menjadi tanda tanya pihak PDAM.
Selain warga yang dirugikan, PDAM juga turut merugi, karena banyak air yang terbuang, akibat pencurian meteran dengan cara dipotong tersebut.
"Dari puluhan meteran yang di potong, selain warga mengalami kerugian kehilangan meteran, kami juga mengalami kerugian besar ketika meteran di potong di tinggal dengan air yang meluber sampai ada yang tahu atau 24 jam tebuang," terangnya.
Atas kejadian tersebut, PDAM Tirta Mentaya Sampit, telah menindak lanjuti dengan mengirimkan surat laporan ke kepolisan.
"Kami sudah mengirimkan surat laporan ke Polres Kotim, Polsek Baamang dan juga Polsek Ketapang, dengan harapan para pelaku pencuri meteran air ini cepat tertangkap," tandasnya.