bakabar.com,BANJARMASIN – Kebiasaan transaksi syariah di Kalimantan Selatan mendapat sorotan. Wajar, jika kemudian Banjarmasin dipercaya jadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2019, 12 September nanti.
Diakui Kepala Kantor Perwakilan wilayah (KPw BI) Provinsi Kasel, kebiasaan masyarakat Banua bertransaksi selalu melakukan ijab kabul jadi alasan utama festival itu digelar.
Pihaknya pun melirik potensi tersebut untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah di tanah air.
“Semua pasar di sini rata-rata mengunakan ijabkabul saat bertransaksi. Ini tidak lain mengambarkan transaksi secara syariah terjadi di sini,” kata Herawanto saat Video Conference dengan 19 KPw BI seluruh Indonesia, Selasa (10/9) siang.
Dia menjelaskan, transaksi syariah adalah transaksi yang menguntungkan di dua belah pihak, baik itu antara penjual atau pembeli. Apalagi hal ini sesuai dengan diajarkan Islam.
Ekonomi syariah menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kemaslahatan, kebersamaan dan keseimbangan sebagai mana nilai kebijakan lainnya yang diyakini sebagai rangkaian menyukuri sumber daya titipan Tuhan.
“Selain itu, untuk mewujudkan ketahanan ekonomi dari grass-root level, kami juga melakukan pengembangan ekonomi syariah melalui pemdekatan kemandirian ekonomi pesantren,” sambungnya.
Selain itu, dalam FESyar KTI 2019 ini mengusung tema Bergerak Bersama Ekonomi Syariah.
Herawanto berharap, bisa mendorong pengembangan ekonomi syariah. selain itu ekonomi syariah bisa menjadi pengerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: BI Kalsel Gelar Video Conference Jelang FESyar KTI 2019
Baca Juga: Lewat Usahaku, Telkomsel Dorong Pelaku UMKM untuk "Go Digital"
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin