Tak Berkategori

Tengok Korban Banjir Kalsel, Baim Wong: Ke Barabai Berapa Jam?

apahabar.com, BANJARMASIN – Artis Baim Wong menengok korban banjir Kalimantan Selatan, pada Rabu (20/1) kemarin. Pada…

Featured-Image
Relawan curhat kondisi korban banjir Kalsel ke Baim Wong. Foto-YouTube

bakabar.com, BANJARMASIN - Artis Baim Wong menengok korban banjir Kalimantan Selatan, pada Rabu (20/1) kemarin.

Pada kesempatan itu, Baim Wong terlebih dahulu menyicipi makanan relawan korban banjir di dapur umum.

Setelah itu, dia mendengar curahan hari relawan terkait kondisi korban banjir Kalsel yang meninggal karena kelaparan.

Relawan bercerita, terdapat dua daerah yang kondisi korban cukup menyedihkan. Di antaranya Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, dan Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST).

Lantas Baim mempertanyakan jarak tempuh menuju Barabai.

"Kita sekarang di mana, kalau mau ke sini (Barabai) berapa jam?," kata Baim Wong kepada relawan dikutip bakabar.com dari akun resmi YouTube-nya.

"Kurang lebih 3 jam," kata relawan.

Namun, lanjut relawan tersebut, akses menuju Barabai sekarang terputus.

"Cuma sekarang jalannya putus mas. Jadi harus lewat gunung, belok sekitar 1 jam, baru sampai," timpal relawan.

"Kasian," sahut Baim.

Sebelumnya, seorang relawan perempuan mencurahkan isi hatinya kepada Baim Wong terkait kondisi korban banjir di Kalsel, belum lama tadi.

Dalam video yang diunggah melalui akun resmi YouTube Baim, perempuan itu terisak-isak bercerita soal korban banjir di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, yang meninggal dunia karena kelaparan.

"Ini penting mas. Di Sungai Tabuk, Minggu kemarin, didatangi relawan saya. Setelah tiga hari kemudian, orangnya sudah meninggal," ucap relawan itu sembari menangis menunjuk ke arah peta.

Perempuan itu meminta Baim Wong untuk membayangkan jika menjadi dirinya kala itu.

"Mas bayangkan jadi saya, orang datang basah kuyup minta makan, saya punya bahan mentah, tapi saya enggak ada yang masaknya. Itu enggak enak banget rasanya," katanya terisak-isak.

"Terus kita sudah siap ngasih makan, pas didatangin lagi orangnya sudah gak ada karena kelaparan, lalu harus bagaimana? Ini gak ada aksesnya. Di Barabai juga begitu. Terus harus bagaimana? Kita juga gak tahu harus bagaimana? Soalnya laper itu gak enak, apalagi kalau sampai 5 harian," tambahnya.

Kemudian perempuan itu mengungkapkan, apa salah Kalsel. Padahal sungai ada di mana-mana. Namun airnya malah tak bisa ke mana-mana.

"Kalsel ini salahnya di mana, padahal sungai ada di mana-mana. Tapi airnya tak bisa ke mana-mana," tutupnya.

Baim pun hanya bisa termenung mendengarkan cerita tersebut.

Komentar
Banner
Banner