bakabar.com, JAKARTA - Pada musim Lebaran 2023 tahun ini di DKI Jakarta jumlah sampah diklaim menurun pada hari H lebaran. Hal itu merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Strategi yang digunakan oleh DLH DKI Jakarta adalah mengosongkan Tempat Penampungan Sementara (TPS), hingga dapat menampung sampah maksimal pada saat Lebaran tiba.
"Sampah jika (dibiarkan) lebih dari 3 hari di TPS, sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari (hal) itu," ujar Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, Rabu (26/4).
Baca Juga: Perangi Sampah di Pelabuhan, ASDP Hadirkan RVM
Menurut Asep, warga DKI Jakarta pada tahun ini juga melakukan mudik seperti saat sebelum pandemi menerpa. Sehingga, sampah yang dihasilkan juga turut berkurang.
Puncaknya, pada saat H-3 Lebaran, produksi sampah dari DKI Jakarta sempat menembus angka 9.325 ton. Sementara itu, saat hari H Lebaran DKI Jakarta menghasilkan sekitar 1.987 ton.
Asep menyebut puncak tonase sampah akan terjadi pada H+7 hingga H+9 Lebaran 2023. Hal itu disebabkan petugas pengangkut sampah yang sudah mulai kembali bertugas seiring dengan kembalinya para warga DKI Jakarta dari mudik.
Baca Juga: Sudinsos Jakut Evakuasi Wanita Lansia yang Tidur di Tumpukan Sampah
"Pada saat tukang gerobak yang mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan sampah yang ada di rumah warga mulai dikirim ke TPS," ungkapnya.
Ia menyatakan akan mengoptimalkan penanganan sampah di DKI, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya.
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kami mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai H+9 (nanti) operasional pengangkatan sampah akan sangat optimal," pungkasnya.
