TECHNO

Teknologi AI Ternyata Ada Kelemahan, Tidak Selamanya Canggih

Teknologi Artificial Intelligence (AI) ternyata juga memiliki beberapa kekurangan dan kelemahannya.

Featured-Image
ChatGPT vs Bard AI (Foto: Forbes)

bakabar.com, JAKARTATeknologi artificial intelligence (AI) ternyata juga memiliki beberapa kekurangan dan kelemahannya.

Salah satunya, AI sulit membedakan mana bahasa yang tidak masuk akal, dan bahasa alami. Hal tersebut disebut oleh penelitian yang dirilis baru-baru ini.

Melansir Phys.org, Rabu (20/9), para peneliti di Universitas Columbia di Amerika Serikat mengatakan penelitian mereka telah mengungkap keterbatasan model AI yang telah ada saat ini.

Menurut mereka, masih terlalu dini jika menggunakan AI dan melepaskannya dalam keperluan hukum ataupun medis.

Dalam penelitiannya, mereka menerapkan sembilan model AI yang ada, menembakkan ratusan pasang kalimat ke model tersebut, dan menanyakan mana saja yang mungkin terdengar pada percakapan sehari-hari.

Lalu, mereka pun meminta 100 orang untuk membuat penilaian yang sama terhadap pasangan kalimat yang ada, seperti: 'Seorang pembeli juga dapat memiliki produk asli'.

Baca Juga: Artificial Intelligence Mulai Dikembangkan Tangani Covid-19

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Machine Inteligence ini kemudian membandingkan jawaban AI dengan jawaban manusia dan menemukan perbedaan yang cukup signifikan.

Beberapa model AI canggih seperti GPT-2 yang sebelumnya dari model di balik chatbot ChatGPT, secara umum cocok dengan jawaban yang dihasilkan manusia. Sedangkan model lainnya kurang berhasil.

Namun, para peneliti menyoroti bahwa semua model melakukan kesalahan.

"Setiap model menunjukkan titik-titik buta, memberi label pada beberapa kalimat sebagai kalimat bermakna yang dianggap omong kosong oleh partisipan manusia," ujar salah satu penulis laporan tersebut, Christopher Baldassano.

"Hal ini akan membuat kita berhenti sejenak untuk mengetahui sejauh mana kita ingin sistem AI mengambil keputusan yang penting, setidaknya untuk saat ini," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, model AI mulai menarik perhatian publik dan viral penggunaannya di kala rilisnya ChatGPT pada akhir tahun lalu. AI tersebut dianggap dapat membantu beberapa profesi seperti dokter, pengacara, dan pekerjaan profesional lainnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner