bakabar.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran membangun narasi "gerbong pemuda" sebagai upaya mendorong partisipasi pemilih muda.
Hal tidak dilakukan semata untuk menarik dukungan generasu muda untuk memilih jagoan mereka Prabowo-Gibran. Langkah ini untuk menekan angka golongan putih (golput) pada Pilpres 2024.
"Membangun kesadaran dengan narasi gerbong pemuda di media sosial maupun media mainstream untuk mendorong jumlah partisipasi pemilih muda dalam Pilpres 2024," kata Komadan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan di Jakarta, Senin (1/1).
Baca Juga: TKN Santai Tanggapi Video Viral Prabowo Tarik Jas Bahlil
Menurutnya, narasi gerbong pemuda yang digaungkan TKN Fanta merupakan sebuah gerakan bagi anak muda untuk bisa ikut andil dalam menentukan masa depan bangsa.
Dalam narasi itu, TKN Fanta menjadikan sosok Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka sebagai lokomotif yang akan menarik gerbong anak muda untuk maju ke depan.
"Tahun 2024 adalah momentum membangun gerbong pemuda di seluruh Indonesia. Kami pastikan setelah Mas Gibran jadi lokomotif gerbong muda sebagai representasi pemimpin nasional akan banyak pemuda yang menyusul untuk berkontribusi kepada Negara," tuturnya.
Baca Juga: Megawati Tuduh Pemerintahan Jokowi Bak Orde Baru, TKN: Tidak Ada Bukti
Upaya membangun kesadaran para pemilih muda untuk berpartisipasi dan menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) pada tanggal 14 Februari 2024.
Menurut Arief, perlu secara kontinu dengan berbagai cara, baik di media sosial maupun media mainstream hingga mengonsolidasikannya ke level akar rumput.
Upaya lain yang mereka lakukan untuk menjaring keterlibatan generasi muda dalam politik adalah mengajak mengedukasi mereka agar sadar bahwa mereka adalah generasi yang harus mengawal agenda pembangunan Indonesia maju.
Baca Juga: Otto Hasibuan hingga Ben Yura Rimba Gabung TKN Prabowo-Gibran
"Kami juga mulai mendorong hadirnya Fanta HQ, Fanta Cluster, hingga skuad PemilihMuda.ID di seluruh Indonesia, dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur," ujar Arief.
Upaya-upaya itu diklaimnya telah efektif meningkatkan partisipasi pemuda berdasarkan hasil survei berbagai lembaga yang menunjukkan peningkatan kontribusi serta keberpihakan pemilih muda sebesar 10-15 persen yang berasal dari potensi suara milenial dan Gen Z.
