Target Inflasi

Target Inflasi 3 Persen, Sri Mulyani: Kemungkinan Tidak Tercapai

Menteri Keuangan Sri Mulyani peSri Mulayani merasa pesimis terhadap target inflasi Indonesia pada semester 1 2023 sebesar 3 persen, kemungkinan tidak tercapai.

Featured-Image
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (17/04/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pesimistis terhadap target inflasi Indonesia pada semester I tahun 2023 sebesar 3 persen. Dia menilai target tersebut kemungkinan tidak tercapai.

Hal itu disampaikan setelah melihat proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan inflasi pada negara berkembang pada 2023 bisa mencapai 8,6 persen.

Sedangkan untuk negara maju bisa mencapai 4,6 persen dan prediksi inflasi secara global diperkirakan sebesar 7 persen. IMF menyatakan penurunan inflasi baru terjadi pada 2024.

“Secara historis masih tinggi. Ini artinya inflasi masih akan tinggi dalam jangka panjang, higher for longer, diikuti suku bunga yang tinggi dan agak panjang,” ujarnya yang dikutip, Selasa (18/4).

Baca Juga: Dampak Krisis Perbankan AS, Sri Mulyani: Masih Harus Diwaspadai

Pembahasan mengenai kebijakan pengendalian inflasi menjadi topik utama dalam IMF-World Spring Meetings 2023 di Amerika Serikat. Proyeksi inflasi tinggi yang terjadi pada setiap negara membuat para pemangku kebijakan perlu bersikap, karena berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

Negara maju diprediksi mengalami perlambatan ekonomi. Hal itu akan berdampak langsung terhadap Indonesia. Ketergantungan Indonesia terhadap kegiatan ekspor menjadi alasan mengapa perlambatan yang terjadi pada negara maju akan berdampak terhadap perekonomian dalam negeri.

“Reopening China pun belum mampu memulihkan ekonomi. Hal itu mengkonfirmasi pertumbuhan masih lemah dan mempengaruhi ekspor impor,” jelas Sri Mulyani.

Hal tersebut menjadi alasan mengapa Sri Mulyani bersikap pesimistis terhadap pencapaian target inflasi Indonesia pada smeester I tahun ini. “Prospek ekonomi global masih akan dipengaruhi kondisi inflasi dan suku bunga yang tinggi sekali,” tuturnya.

Baca Juga: Realisasi Pelaporan SPT 2022, Sri Mulyani: Tumbuh 3,15 Persen

Untuk itu, demi menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri Indonesia tetap stabil, pemerintah harus mampu mempertahankan tingkat inflasi di bawah atau sama dengan 5 persen pada 2023.

Sebagai informasi, tingkat inflasi inti Indonesia pada Maret 2023 mencapai 4,97% secara tahunan. Hal itu termasuk bagus, karena negara lain banyak yang memiliki tingkat inflasi di atas 5 persen.

“Inflasi di negara lain masih sangat struggle, banyak yang di atas 5% atau Argentina, Turki yang semuanya level tinggi, Argentina di atas 100% dan Turki di atas 50%,” pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner