bakabar.com, BATULICIN - Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menjadi satu dari beberapa daerah di Kalsel yang masuk wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karenanya, semua pihak diminta untuk mengantisipasi Karhutla sedini mungkin.
“Penanggulangan bencana perlu ditangani sedini mungkin. Upaya penanggulangan bencananya juga perlu ditangani secara komprehensif, multi sektor, terpadu dan terkoordinasi," kata Sekda Tanbu, Rooswandi Salem pada Rapat Koordinasi Kesiapan Daerah dalam menghadapi Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan, di ruang Rapat Bersujud 1, Selasa (23/07/2019).
Menurut dia saat ini Pemkab Tanbu terus membangun koordinasi dengan banyak pihak termasuk pihak perusahaan untuk mengantisipasi bencana kabut asap akibat Karhutla.
Ia menyarankan agar pemerintah daerah segera membentuk tim teknis daerah penyusunan kajian risiko bencana daerah serta melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas relawan masyarakat peduli api.
Melalui tim tersebut diharapkan masalah Karhutla dapat diminimalkan. Di samping itu, agar pihaknya mampu mengindentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana.
Sekda juga mengajak semua pihak yang terlibat dalam upaya pencegahan ini untuk saling menguatkan komitmen dalam upaya kesiapsiagaan yang sudah dirumuskan bersama. Komitmen itu dibutuhkan sebagai syarat dijadikannya Kabupaten Tanah Bumbu menjadi ibu kota negara.
“Kita harus berupaya supaya daerah ini selalu terbebas dari bencana asap, kerena ini akan menjadi sebuah penilaian dari pemerintah pusat. Mudah mudahan kita saling membahu untuk mengatasi bencana itu," tandasnya.
Baca Juga: Begini Penjelasan KPU Kalsel Terkait Caleg DPRD Tanah Bumbu yang Bermasalah
Baca Juga: Pemkab Tanah Bumbu Targetkan Raih Kabupaten Peduli HAM
Baca Juga: Tak Laporkan Harta Kekayaan, Sanksi Berat Menanti ASN Tanah Bumbu
Reporter : Puja Mandela
Editor : Syarif