bakabar.com, JAKARTA - Kementerian BUMN memastikan siap membantu pencapaian target investasi di tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun. Hal itu bertujuan untuk meraup investasi dengan memanfaatkan aset BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan hal itu di acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (1/2).
"Kami coba mendorong untuk mendapatkan investasi di luar pasar modal senilai Rp127 triliun di semua aset-aset BUMN yang bekerjasama dengan sektor swasta ataupun kita mendorong UMKM," katanya.
Perhelatan Mandiri Investment Forum yang telah digelar untuk ke 12 kalinya memang digelar untuk menarik peluang investasi. Mandiri Investment Forum merupakan wadah diskusi terkait perkembangan ekonomi domestik dan global dengan para pembicara terkemuka di dunia.
Baca Juga: BUMN Fasilitasi UMKM Hadir di Sarinah selama 2023
Erick mengatakan peran pemerintah dan sektor swasta harus terus didukung. Untuk itu BUMN turut andil menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global saat ini.
"Kemajuan dan reformasi kebijakan pemerintah serta peluang investasi di Indonesia, berkontribusi aktif terhadap pencapaian target investasi di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Erick mengapresiasi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut Indonesia tidak akan mengalami resesi karena ekonominya diprediksi masih akan tumbuh di atas 5 persen pada tahun ini.
"Prediksi tersebut pun jauh di atas pertumbuhan ekonomi negara-negara lain di dunia," ujarnya.
Baca Juga: Bantu Gerakan Ekonomi Nasional, Erick Minta BUMN Ciptakan Lapangan Kerja
Erick menambahkan, "Kami optimis dengan kepemimpinan dan arahan Presiden, karena sudah terbukti kita bisa melewati pandemi, kita terus menjaga pertumbuhan ekonomi di kala situasi global yang tidak pasti dan terus menjaga keberlanjutan perubahan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Ini menjadi prioritas kami," terang Erick.
Sebelumnya, Erick berjanji akan mengejar potensi nilai investasi dari kerja sama BUMN sebesar Rp127 triliun pada tahun ini. Potensi investasi itu terbagi dalam beberapa sektor, diantaranya sektor energi dan migas sebesar Rp33,8 triliun, pariwisata dan pendukung sebesar Rp21,5 triliun, jasa logistik sebesar Rp20,1 triliun, dan infrastruktur sebesar Rp20 triliun.
"Kemudian sektor mineral dan batu bara sebesar Rp14,4 triliun, jasa keuangan sebesar Rp9 triliun, kesehatan sebesar Rp4 triliun dan lainnya sebesar Rp4,5 triliun," tandasnya.