bakabar.com, BALIKPAPAN – Masih ingat dengan alat screening yang menggunakan kantong plastik dengan cara ditiup untuk mengetahui kondisi seseorang terpapar Covid-19 atau tidak? Ya, GeNose namanya.
Kini alat yang berada di Bandara SAMS Sepinggan dan Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kaltim tersebut seolah tak terdengar kabarnya.
Munculnya kebijakan yang baru seperti persyaratan perjalanan dengan menggunakan swab PCR dan Antigen hampir di seluruh Indonesia, GeNose pun perlahan ditinggalkan dan hingga kini tak lagi digunakan.
“Sementara ini tidak ada GeNose, alatnya mungkin disimpan Penyelenggara,” ujar Retnowati, Humas Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Bahkan kuat kemungkinan alat tersebut tidak akan lagi digunakan sebagai alat screening para penumpang.
Mengingat kebijakan saat ini mewajibkan penumpang menyertakan hasil negatif antigen atau PCR. Belum lagi adanya persyaratan wajib menyertakan surat vaksin membuat GeNose semakin ditinggalkan.
“Ke depannya belum tahu, kalau lihat kondisi sekarang sepertinya tidak ada lagi. Tapi kalau ke depannya ada kebijakan untuk digunakan lagi ya kita ikut aturannya saja,” ungkapnya.
Senada yang dialami di Pelabuhan Semayang. Dua alat GeNose juga menganggur lantaran kebijakan saat ini mewajibkan penumpang menyertakan hasil negatif antigen serta surat vaksin.
“Kalau GeNose untuk sementara tidak difungsikan lagi. Sekarang kita mengikut keimbauan pemerintah untuk gunakan PCR,” ungkap Fanny Herling, Manager Pelayanan Barang dan Aneka Usaha Pelindo IV Balikpapan.
Diketahui sebelumnya investasi alat GeNose di Pelabuhan Semayang sebesar Rp 150 juta per unitnya. Kini, dua unit GeNose tersebut menganggur dan tak lagi digunakan.