Info Kesehatan

Tak Bisa Sembuh Total, Begini Gejala Diabetes dan Cara Menanganinya

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang tak bisa sembuh total. Meski begitu, penyintas gangguan ini tetap mampu hidup aktif dan produktif.

Featured-Image
Ilustrasi penderita diabetes mengecek kadar gula darah (Foto: dok. Pexels)

bakabar.com, JAKARTA - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang tak bisa sembuh total. Meski begitu, penyintas gangguan ini tetap mampu hidup aktif dan produktif, asalkan kadar gula darah terkontrol.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan dokter sekaligus medical scientific liaison, Adeline Devita. Menurutnya, pola hidup sangat memengaruhi kondisi kesehatan penderita diabetes.

“Diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi (penderita) diabetes dapat hidup aktif dan produktif jika kadar gula darahnya terkontrol. (Harus) ada lifestyle changing, yaitu dengan mengonsumsi bahan makanan sesuai kebutuhan tubuh masing-masing,” tuturnya dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk, dikutip Selasa (15/11).

Lantas, Sebenarnya Apa Itu Diabetes?

Diabetes sendiri termasuk jenis penyakit kronik progresif, di mana umumnya menyerang seperti tanpa gejala (silent disease), namun perlahan merusak organ-organ di dalam tubuh. Gangguan ini tak cuma menjangkiti orang berusia 40-an tahun, tetapi juga usia 25 sampai 30 tahun.

Untuk penyebabnya sendiri, Adeline menyebut terdapat dua faktor: keturunan dan gaya hidup. “Lebih dari 80 persen diabetes, khususnya tipe 2, disebabkan lifestyle atau gaya hidup yang sedentary atau jarang beraktivitas fisik,” paparnya.

Selain jarang beraktivitas, pola makan yang buruk juga dapat memicu diabetes. Adeline membeberkan makanan yang tak baik untuk gula darah itu mencakup camilan manis lagi mengandung banyak gula.

Bukan hanya itu, diabetes rupanya juga bisa dipicu oleh makanan berkarbohidrat yang sifatnya sederhana atau mudah dipecah menjadi gula. Makanan tersebut, di antaranya nasi, roti, serta mie.

Kenali Gejala Diabetes

Adeline menjelaskan bahwa seseorang yang terjangkit diabetes umumnya bakal sering merasa lapar, haus, dan buang air kecil di malam hari. Berat badan mereka juga terus menurun, meski banyak makan.

“Berat badannya semakin lama semakin menurun karena nutrisi di dalam bahan makanan tadi tidak bisa diserap oleh tubuh, sehingga tidak menutrisi sel-sel di dalam tubuh. Gejala lainnya, mudah lelah, lemas, mengantuk,” jelas dia.

Bukan cuma gejala ringan, menurut Adeline, penderita diabetes juga berpotensi mengalami gejala berat bila penyakitnya tak kunjung diobati. Gejala itu, salah satunya, luka di kaki si penderita lama mengering. Bahkan, berisiko cepat menjadi borok hingga bisa diamputasi.

Parahnya lagi, sambung Adeline, diabetes dapat memicu gangguan kronis lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, ginjal, saraf, dan mata. Hal ini dikarenakan gula darah yang tinggi merusak dinding pembuluh darah, yang notabene saling sambung-menyambung.

Cara Menangani Diabetes

Guna menghindari gejala yang semakin parah, Adeline menyarankan penyintas untuk segera mendapat pertolongan ahli. Pengobatan itu, kata dia, nantinya bakal disesuaikan dengan tipe diabetes yang dialami.

“Mayoritas diabetes tipe 2 memerlukan tata laksana dengan pilar manajemen diabetes secara komprehensif, yaitu perubahan gaya hidup seperti edukasi, nutrisi, olahraga, dan obat anti-diabetes atau menggunakan insulin sesuai dengan pedoman,” jelasnya.

Adapun untuk tipe 1 yang merupakan keturunan atau genetik, harus diterapi dengan insulin. Selain kedua tipe itu, ada pula jenis diabetes gestasional, yaitu ketika kehamilan mengalami kadar gula darah yang tinggi.

Terlepas dari tipe diabetes yang diderita, Adeline mewanti-wanti para penyintas untuk mulai membangun kebiasaan hidup yang baik. Salah satunya, dengan mengatur pola makan gizi seimbang.

“(Pola makan seimbang) ada komposisi karbohidrat kompleks lepas lambat, protein yang cukup, tinggi serat, memperhatikan sumber lemak baik, serta vitamin dan mineral untuk melengkapi nutrisi harian,” tukasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner