Sport

Tak Bisa Lepas dari Olahraga Memanah

apahabar.com, BANJARMASIN – Nama Nana Hudia sempat tenar di arena panahan Kalsel era 90-an. Lantas apa…

Featured-Image
Nana Hudia masih bisa melihat persiapan atlet panahan Kalsel di lapangan panahan GOR HM Hasanuddin Banjarmasin. Foto-apahabar.com/ahya

bakabar.com, BANJARMASIN – Nama Nana Hudia sempat tenar di arena panahan Kalsel era 90-an. Lantas apa kabar dia kini.

Kiprahnya sebagai salah satu pemanah andalan Kalsel, turut membantu prestasi kontingen Banua di arena Pekan Olahraga Nasional (PON). Perak nomor beregu di PON XIII Jakarta 1993 pernah ia sumbangkan.

Prestasi itu berlanjut di PON XIV, turun di kategori pahanan nasional dan tradisional, nama Nana makin harum. “Kalau ingat itu rasanya haru,” katanya saat ditemui bakabar.com di GOR Hasanuddin HM, Banjarmasin, tempat berlatih pemanah Kalsel, Selasa (26/2).

Sebelum terjun ke cabang panahan, tadinya ia mencoba olahraga menembak. Sayang itu tidak bertahan lama, karena Nana merasa tidak berkembang. Alasannya, saat itu yang melatih sering absen.

Lantas, ia pun ikut sang kakak yang lebih dulu terjun di cabor panah. Akhirnya Nana pun jatuh cinta.

Baca Juga: INASP Fokus Pembinaan Pemanah Usia Dini

Kendati demikian, bukan berarti Nana serta merta bisa jadi atlet PON Kalsel begitu saja. Butuh waktu panjang hingga akhirnya terpilih sebagai atlet PON.

“Awal diajak PON itu hanya menjadi sparing partner, belum mendapat kesempatan. Baru di PON selanjutnya karena dilihat pelatih sudah siap dan lebih baik, akhirnya dapat kesempatan dan bisa langsung menyumbangkan medali, ” kata Nana yang pernah jadi pengurus Persatuan Panah Indonesia (Perpani) Kalsel selama dua periode.

Kini, Nana aktif tercatat sebagai atlet di Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kalsel. Di samping itu, aktivitas Nana juga sebagai aparatur negara sipil di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Kalsel.

Meski demikian, dunia panahan tak pernah ia tinggalkan. Nana pernah turun di kejuaraan memanah FORMI. Sehingga cukup mengobati rasa kangennya pada olahraga memanah.
“Di tahun lalu, 2018, pernah ada kejuaraan Formi. Waktu itu ikut cabang panahan tradisional. Alhamdulillah bisa meraih satu emas, dua perak, dua perunggu,” ungkap Nana.

Baca Juga: Borneo Open V, Pemanah Kalsel Dominasi Juara

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner