bakabar.com, JAKARTA – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei yang dilakukan mengenai perbandingan elektabilitas jelang pemilu 2019 dan 2024. Tercatat jelang pemilu dia dua tahun tersebut partai PDIP dan Partai Gerindra mengalami kenaikan elektabilitas sedangkan parpol nasionalis lainnya seperti Partai golkar, Partai Demokrat dan Partai Nasdem mengalami penurunan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan survei ini dilakukan untuk membandingkan kekuatan elektabilitas masing-masing partai berdasarkan penilian 1 setengah tahun menjelang pemilu 2019 dan 2024. Kenaikan terjadi pada partai PDIP yang pada pemilu 2014 mendapat 18,95 persen, kemudian naik menjadi 22,5 persen pada mei 2015 sampai pada 2017 yaitu 1 setengah menjelang 2019 mendapat 27,1 persen.
"Kalau kita perhatikan sekarang, dukungan pada PDIP mengalami kenaikan dibandingkan 2019. Hal yang sama juga kita lihat pada 5 tahun yang lalu PDIP juga mengalami dukungan peningkatan dibanding hasil pemilu 2014," ungkapnya dalam siaran daring di kanal Youtube SMRC TV, Sabtu (3/9).
Dia juga menambahkan walaupun dukungan sempat naik di 1,5 tahun menjelang pemilu 2019, namun setelah mendekati pemilu dukungan bisa turun sampai 19,3 persen. Karena itu, PDIP perlu belajar dari pengalaman 5 tahun lalu, untuk bekerja keras mempertahakan keunggulan yang sekarang. Hasilnya, menjelang pemilu 2024 perolehan elektabilitas PDIP mencapai 25,5 persen, hanya terpaut 1,1 persen lebih tinggi dari survei menjelang 2019.
Selain PDIP, partai yang juga mengalami kenaikan adalah Partai Gerindra yang secara grafik cukup fluktuatif. Secara posisi menurut survei menjelang 2024 kekuatan dukungan mencapai 10,6 persen, mengalami kenaikan 1,3 persen jika dibandingkan menjelang 2019 yang berada di angka 9,3 persen.
Di tengah kenaikan yang terjadi pada PDIP dan Partai Gerindra, Deni mengungkapkan 3 parpol nasionalis lainnya mengalami penurunan elektabilitas. Partai Golkar yang kekuatan elektabilitas menjelang 2024 hanya sebesar 10,5 persen. Mengalami penurunan jika dibandingkan elektabilitas jelang pemilu 2019 yang mencapai sebesar 13,5 persen.
Tidak hanya Partai Golkar, penurunan elektabilitas juga terjadi pada Partai Demokrat, walaupun penurunan tersebut terbilang cukup kecil. Tercatat 1,5 tahun menjelang 2019 , Partai Demokrat hanya mendapat dukungan sebesar 7,4 persen dan menurun menjadi 7,2 persen menjelang 2024.
"Nasdem posisi menjelang 2024 itu cenderung sedikit lebih baik dibanding menjelang 2019, walaupun secara absolut dia memperoleh dukungan rata-rata di bawah 4 persen artinya masih belum cukup aman," tutupnya.
Reporter: Thomas