bakabar.com, TOKYO – Suasana suram menyelimuti pasar saham Tokyo, Rabu (9/9) pagi. Saham-saham teknologi di Wall Street jatuh semalam.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 318,13 poin atau 1,37 persen, dari tingkat penutupan Selasa (8/9), menjadi diperdagangkan di 22.956,00 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun 22,91 poin atau 1,41 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.597,98 poin.
Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan pertambangan, perbankan, serta minyak dan batu bara mencatat penurunan paling banyak pada awal perdagangan setelah bel pembukaan pagi.
Cukup banyak sentimen negatif yang mengiringi pelemahan bursa saham di AS semalam.
Yang pertama adalah hubungan AS-China yang kembali merenggang dengan ingin memutuskan rantai bisnis dengan China.
Penurunan terbesar terjadi di sektor teknologi, dengan terindikasi Softbank melakukan opsi beli (call option) besar terhadap saham-saham berbasis teknologi, sehingga ada potensi ambil untung besar.
Selanjutnya adalah sentimen dari calon vaksin virus Astrazenecca yang menahan uji coba vaksin buatan mereka setelah ditemukan efek samping di Inggris.
Dari pasar komoditas, harga minyak terpantau turun, dengan Brent minus 5,3 persen dan WTI minus 7,6 persen.
Pelemahan terjadi setelah Arab Saudi menurunkan harga jual minyaknya, serta adanya sentimen negatif dari perkembangan virus Covid-19 yang semakin banyak dan menyebabkan pesimisnya para ekonom dalam memandang ekonomi ke depannya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 333,82 poin atau 1,43 persen ke 22.940,31, indeks Hang Seng turun 273,71 poin atau 1,11 persen ke 24.350,63, dan indeks Straits Times melemah 13,34 atau 0,53 ke 2.491,42. (Ant)
Editor: Fariz Fadhillah