bakabar.com, RANTAU – Bertepatan dengan Hari Air Sedunia, beberapa wilayah di Kabupaten Tapin mulai terdampak banjir akibat intensitas curah hujan cukup tinggi, Selasa (22/3) malam.
Diketahui, banjir selain menggenangi pemukiman warga terutama di bantaran sungai juga merambah sampai ke pasar dan sawah.
“Dari sekitar pukul 17.20 Wita tadi air sudah mulai naik dan sekarang sudah mulai masuk ke rumah warga,” ujar Kartolo, salah satu warga Kelurahan Kupang RT 09, Tapin Utara.
Ia mengatakan air yang naik ke pemukiman merupakan luapan dari Sungai Tapin.
“Ini ketinggian air sampai lutut orang dewasa. Air masih naik, namun tidak deras seperti tadi sore,” jelas Kartolo kepada bakabar.com.
Terpisah, salah satu warga Kelurahan Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara, Fahriadi mengatakan banjir menggenangi rumahnya memang sudah langganan.
“Sudah langganan kita kena banjir ini. Kalau Sungai Tapin meluap beberapa jam kemudian pasti banjir. Kalau di depan rumah sampai dada,” ujarnya.
Sementara, Operator Pusdalops-PB BPBD Tapin, M Ridha Wahyudi mengatakan bahwa untuk saat ini Sungai Tapin sudah masuk siaga 1.
“Debit air sungai Tapin mulai pukul 19.11 Wita dalam keadaan siaga satu. Saat ini tim masih di lokasi melakukan pendataan,” ujarnya dalam laporan.
Pantauan bakabar.com hingga berita ini diturunkan petugas dari BPBD Kabupaten Tapin, Tim TRC dan relawan serta Instansi terkait lainnya masih bersiaga di lokasi banjir tersebut.
Diwartakan sebelumnya, ratusan jiwa terdampak akibat banjir yang melanda dua kelurahan di Kabupaten Tapin. Air mulai merendam pada Selasa (22/3) pagi sekitar pukul 10.00 Wita
"Kondisi terkini di Desa Masta air masih menggenangi rumah warga dan ketinggian air kurang lebih 25 cm. Sebagian ada yang masuk sampai ke dalam rumah," ujar Operator Pusdalops-PB BPBD Tapin, M Ridha Wahyudi.
Informasi diterima bakabar.com, banjir di Desa Masta RT 02, RW 02, Kecamatan Bakarangan, menyebabkan 15 KK atau 45 Jiwa terdampak.
Sedangkan di Desa Banua Halat Kanan RT. 04, Kecamatan Tapin Utara, ada 10 KK atau 20 Jiwa yang terdampak.
Di Kecamatan Binuang, sejumlah tempat yang terdampak banjir yakni wilayah Pasar Binuang dan Kelurahan Raya Balanti.
"Pasar Binuang ketinggian Air mencapai 10 sampai 30 cm, dan alhamdulillah juga sekarang sudah mengalami penurunan," ujarnya.
Sementara Kelurahan Raya Belanti yang terdampak banjir dari RT 04 sampai RT 10 dan RT 12 sampai RT 14. Ketinggian air dari 5 cm sampai 40 cm.
"Ada kurang lebih 22 rumah warga yang tergenang atau 90 jiwa dari 25 KK. Alhamdulillah tidak ada korban baik jiwa ataupun luka. Mengungsi nihil, namun kondisi terkini air masih mengalami peningkatan," jelasnya.