Hot Borneo

Sukses Tarik Investor, Tabalong Sudah Dihuni 400 Badan Usaha Swasta

Kendati sempat terkendala pandemi Covid-19, iklim investasi di Tabalong tetap hangat.

Featured-Image
Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani, memukul gong untuk menandai peluncuran aplikasi Jemput Bola Pelayanan Perizinan Berusaha (Jempol Ibu). Foto: apahabar.com/Muhammad Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG - Daya tarik Tabalong di mata investor, sudah tidak diragukan lagi. Kendati sempat terkendala pandemi Covid-19, iklim investasi di salah satu kabupaten terujung ini tetap hangat.

Salah satu faktanya adalah posisi Tabalong di peringkat teratas Penanaman Modal Asing (PMA) selama 8 tahun terakhir.

Lantas setelah Mal Pelayanan Publik (MPP) Tabalong beroperasi selama 3 tahun terakhir, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM) mulai terdongkrak.

"Dulu Tabalong berada di peringkat 7 atau 8. Namun sekarang sudah di peringkat 4, sebentar lagi menempati peringkat 3," papar Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani,
usai launching aplikasi Jemput Bola Pelayanan Perizinan Berusaha (Jempol Ibu), Senin (31/10).

"Bahkan tanpa disadari pascapandemi Covid-19, sudah berdiri 400 badan usaha swasta di Tabalong. Padahal sebelumnya cuma berkisar 20 sampai 30. Ini berarti Tabalong adalah kabupaten yang menarik untuk investasi," sambungnya. 

Diyakini peningkatan jumlah badan usaha tersebut merupakan imbas keberadaan MPP di Tabalong. Terlebih kemudahan memperoleh izin juga menjadi salah satu pendukung iklim investasi.

"Peningkatan tersebut memiliki korelasi dengan pelayanan perizinan yang mudah, murah bahkan gratis terhadap kegiatan investasi," bangga Anang.

Namun demikian, kegiatan-kegiatan promosi dianggap masih kurang. Diharapkan semua stakeholder melebarkan sayap melalui partisipasi dalam kegiatan expo di berbagai daerah.

"Kami juga meminta dukungan dari perbankan agar ikut mempromosikan investasi di Tabalong. Faktanya dari 24 jam, pergerakan ekonomi di Tabalong berlangsung selama 20 jam," tandas Anang.

Editor


Komentar
Banner
Banner