bakabar.com, MARABAHAN – Setelah sekian lama dinantikan, Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya menyampaikan tausiah di Masjid Agung Al Anwar Marabahan, Barito Kuala, Sabtu (16/4) pagi.
Kehadiran pendakwah yang dikenal dengan kelugasan dalam memberikan penjelasan tersebut, disambut antusias ribuan warga Marabahan dan sekitarnya.
Bahkan warga sudah mulai berdatangan sejak pukul 03.30 Wita. Selain melihat UAS dari jarak dekat, mereka juga dapat salat subuh di dalam ruang induk.
Untungnya cuaca cukup mendukung. Hujan cukup deras yang mengguyur Marabahan dan sekitarnya sejak pukul 23.30 Wita, sudah teduh sebelum pukul 02.00.
UAS yang datang mengenakan kopiah merah, kemeja putih dan selempang kain sasirangan, lebih dulu menjadi imam salat subuh.
Juga berhadir Bupati Hj Noormiliyani AS, Wakil Bupati H Rahmadian Noor, serta anggota DPRD Kalimantan Selatan, Hasanuddin Murad, dalam ruang induk.
“Sebenarnya sudah tiga tahun yang lalu, kami ingin menghadirkan Ustaz Abdul Somad di Marabahan. Alhamdulillah bertepatan dengan Ramadan, keinginan kami dikabulkan Allah,” papar Noormiliyani.
“Awalnya kaget akhirnya Ustaz Abdul Somad berkesempatan berhadir di Bumi Ije Jela. Biasanya hanya menyimak lewat televisi, YouTube dan media sosial lain, sekarang bisa melihat beliau langsung,” imbuhnya.
Dalam kuliah subuh yang berlangsung selama sekitar 60 menit tersebut, UAS memulai dengan pernyataan ulama dan sosiolog muslim Ibnu Khaldun.
“Rakyat mengikut agama raja-raja. Kalau raja baik, insyaallah rakyat juga baik. Andai raja cinta ulama, rakyat juga akan cinta ulama,” papar UAS.
Lantas UAS mencontohkan Sultan Banjar, ketika memutuskan mengirim Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari untuk menuntut ilmu di Mekkah.
Catat Link Live Streaming Kuliah Subuh Ustaz Abdul Somad di Marabahan Batola
Dalam kesempatan tersebut, UAS juga mengajak jemaah untuk senantiasa memakmurkan masjid melalui kegiatan keagamaan, terutama salat berjamaah.
“Hal terpenting dalam kegiatan ibadah berjamaah adalah istikamah atau teguh pendirian dan konsekuen di jalan kebaikan. Di sisi lain, syarat mendapatkan istikamah juga bisa dicapai melalui berjamaah,” ungkap UAS.
“Berjamaah itu memanjangkan umur dan melapangkan rezeki, sama seperti orang yang selalu menyambung tali silaturahmi,” tambahnya.
Tentang makna istikamah, UAS menyebutkan bahwa hal inilah yang dicari Wali-Wali Allah, bukan sebuah karamah.
“Kalau berjalan di atas air, iblis pun mampu. Namun satu-satunya yang tak bisa dilakukan iblis adalah istikamah,” tegas UAS
“Artinya kalau orang sudah beribadah dengan baik, tapi masih angkuh, berarti telah gagal beristikamah,” sambungnya.
Di akhir sesi tausiah, UAS juga membacakan sejumlah pertanyaan dari jemaah. Salah satunya yang ditulis di secarik kardus bekas air mineral.
Pertanyaan yang ditulis pun terbilang unik, “Apakah Nabi Muhammad bisa berbahasa daerah, ketika nanti bertemu di akhirat?” baca UAS sembari disambut senyum jemaah.
UAS lantas menjawab menggunakan Surah Yasin ayat 82, “Orang-orang yang masuk surga, Allah akan memberikan semua keinginan mereka sesuai dalam Qur’an Surah Fussilat Ayat 31,” jawab UAS.
“Namun intinya hal yang terpenting adalah mengurus cara masuk surga saja dulu. Jangan berpikir macam-macam dulu soal surga. Mudahan semuanya bisa ke surga lewat berjamaah, istikamah dan husnulkhatimah,” tandasnya.