bakabar.com, BANJARMASIN - Meski sudah memasuki tahun 2024, kepastian beroperasinya Museum Kayuh Baimbai milik Pemkot Banjarmasin masih belum menemui titik terang.
Padahal museum itu sudah diresmikan pada 8 Maret 2023 lalu. Bahkan hingga kini, belum juga terisi. Belum ada koleksi benda bersejarah di dalam bangunan itu.
Museum ini sendiri berlokasi di Kelurahan Muara Kelayan, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Pembangunan digagas oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin.
Menghabiskan biaya sebesar Rp3,8 miliar, pembangunan museum itu dilakukan sejak 23 Juni hingga Desember 2022.
Saat peresmian dan sebagai persiapan operasional, Disbudporapar menjanjikan isi museum dirampungkan di tahun 2023.
Rencananya pengisian dilakukan bertahap per tiga bulan. Dan selanjutnya, museum sudah bisa beroperasi di awal tahun 2024.
Namun hingga kini, alih-alih bisa langsung beroperasi, museum juga masih tampak kosong melompong.
Kalau pun ada benda yang bernilai sejarah, sementara ini baru sebuah meriam yang diletakkan persis di halaman depan bangunan museum.
Lantas, bagaimana tanggapan Disbudporapar Banjarmasin?
Kepala Disbudporapar Banjarmasin, Puryani membenarkan bahwa hingga saat ini museum belum terisi.
Menurut Puryani, penyebabnya kemungkinan, anggaran untuk itu tidak ada. "Baru tahun ini kami anggarkan untuk pengisian museum," ujarnya, Selasa (2/1) tadi.
Namun sebelum pengisian dilakukan, Puryani mengaku ingin membentuk kepengurusan museum terlebih dahulu.
"Rapat terkait pembentukan kepengurusan itu sesegera mungkin kami lakukan," janjinya.
Ketika kepengurusan sudah terbentuk, museum akan didaftarkan ke Kementerian Kebudayaan RI. "Setelah itu baru museum kami isi," ucapnya.
Kembali disinggung terkait operasional, Puryani mengupayakan itu juga terealisasi tahun ini. "Kami usahakan, di tahun 2024 ini operasionalnya," tutupnya.
Baca Juga: Kontraktor Meringis, Duit Proyek Belum Lunas Dibayar Pemkot Banjarmasin