Tak Berkategori

Sudah 3 Drone Selam China Berkeliaran di Perairan Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Sudah tiga drone mata-mata bawah laut China ditangkap di perairan Indonesia. Yang terbaru,…

Featured-Image
Seorang tentara Indonesia memeriksa drone selam yang ditemukan Kepulauan Selayar. Foto-Twitter @Jatosint

bakabar.com, JAKARTA – Sudah tiga drone mata-mata bawah laut China ditangkap di perairan Indonesia.

Yang terbaru, drone pengintai itu ditemukan oleh seorang nelayan sebelum natal di dekat Kepulauan Selayar di Laut Flores.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah khususnya TNI Angkatan Laut (AL) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) perkuat keamanan bawah laut Indonesia.

Drone berbentuk tabung dan memiliki banyak sensor serta transmiter jarak jauh di kedalaman laut Selat Malaka.

“Tentunya ini menjadi perhatian khusus dan sangat berbahaya bagi keamanan NKRI, hal seperti ini perlu ditangani dengan serius dengan memodernisasi peralatan kontra-surveillance,” kata Azis, Jumat (1/1) dilansir Antara.

Keamanan bawah laut Indonesia, kata dia, menjadi tantangan serius yang wajib diatasi pemerintah sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat.

“Tidak boleh ada drone ataupun kapal selam yang memasuki wilayah NKRI tanpa izin negara,” ujarnya.

Kedaulatan wilayah Indonesia, menurutnya menjadi prioritas utama untuk diamankan sehingga sangat disesalkan jika memang drone pengintai tersebut bisa lolos dan masuk perairan Indonesia tanpa terdeteksi.

“Dan itu merupakan tindakan ilegal,” ujarnya.

Azis juga meminta Kementerian Luar Negeri tegas menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China.

“Kementerian Luar Negeri juga dapat melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Panglima TNI untuk mengambil langkah apa saja dalam menyikapi permasalahan ini,” ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu menilai Panglima TNI dapat mengerahkan seluruh kesatuannya untuk melakukan deteksi dini di wilayah NKRI pasca-lolosnya drone pengintai yang diduga milik asing.

Menurut dia, jangan sampai drone itu sudah mengirimkan data dari beberapa hasil temuan di perairan Indonesia.

Pakar militer curiga peralatan mata-mata itu untuk mengintai rute kapal-kapal selam ke Samudra Hindia melalui perairan Indonesia, seperti dilansir dari Sindonews.com.

Pihak Australia menjadi sangat waspada karena penangkapan terbaru drone selam tersebut mengungkapkan bahwa Beijing secara aktif mensurvei titik-titik penghambat pengiriman yang penting ke utara Australia.

Itu bisa memiliki implikasi yang mengerikan jika perselisihan perdagangan kedua negara itu memburuk.

Tiga drone mata-mata bawah laut yang telah ditangkap di perairan Indonesia merupakan rancangan China. Mereka terlihat seperti tabung sederhana dengan sayap. Tapi mereka dikemas penuh dengan sensor dan pemancar jarak jauh untuk mengirimkan penemuan mereka kembali ke markasnya.

Satu ditemukan di “jalan raya” pengiriman tersibuk di dunia—Selat Malaka antara Indonesia dan Singapura. Dua lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan Lombok.

Semuanya jalur penting dan rawan itu menjadi pintu gerbang di mana minyak dari Timur Tengah menuju ke China.

Ini adalah satu-satunya saluran air dalam yang menghubungkan Laut China Selatan ke Samudra Hindia.

Itulah sebabnya siapa pun yang mengontrol saluran air sempit ini dapat membuat ekonomi seluruh negara bertekuk lutut.



Komentar
Banner
Banner