Tak Berkategori

Stimulus AS Pupus, Wall Street Berakhir Turun

apahabar.com, JAKARTA – Investor tampak kecewa dengan perkembangan terbaru stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS). Menteri…

Featured-Image
Ilustrasi – Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. Foto: Reuters via Antara

bakabar.com, JAKARTA – Investor tampak kecewa dengan perkembangan terbaru stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengisyaratkan harapan jika kesepakatan paket stimulus diwujudkan sebelum pemilihan presiden, November mendatang, kemungkinan pupus.

Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (15/10) dipimpin penurunan saham Amazon dan Microsoft, ketika para investor kehilangan harapan dari stimulus fiskal AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 165,81 poin atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 28.514,00 poin.

Indeks S&P 500 turun 23,26 poin atau 0,66 persen, menjadi berakhir di 3.488,67 poin dan Indeks Komposit Nasdaq ditutup anjlok 95,17 poin atau 0,80 persen, menjadi 11.768,73 poin.

Komentar suram dari Menteri Mnuchin bahwa kesepakatan kemungkinan tidak akan dibuat sebelum pemungutan suara, ditambahkan ke sentimen rapuh menyusul laporan laba kuartalan beragam dari para pemberi pinjaman utama Wall Street.

“Pada saat ini menyelesaikan sesuatu sebelum pemilihan dan melaksanakannya akan sulit, hanya mengingat di mana kami berada dan tingkat detailnya, tetapi kami akan mencoba untuk terus mengatasi masalah ini,” kata Mnuchin dalam sebuah konferensi yang disponsori oleh Milken Institute, seperti dilansir Antara.

Saham-saham AS telah menguat dalam beberapa sesi baru-baru ini di tengah optimisme bahwa pemerintah akan memberikan stimulus baru untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh pandemi virus Corona.

“Optimisme berkembang pesat seperti roket minggu lalu dan sekarang optimisme mulai turun kembali,” kata Kepala Perdagangan dan Penelitian Harvest Volatility Management, Mike Zigmont, di New York.

"Saya pikir stimulus sebagai peristiwa makro besar sudah dimasukkan ke dalam harga saham. Ini hanya pertanyaan tentang kapan detailnya muncul dan kapan stimulus mulai berlaku.”

Saham Amazon jatuh 2,3 persen dan Microsoft kehilangan 0,9 persen, keduanya membebani pasar lebih banyak daripada saham-saham lainnya di S&P 500.

Bank of America anjlok 5,3 persen dan Wells Fargo merosot 6,0 persen setelah hasil kuartalan mereka mengecewakan. Ini membuat indeks bank S&P 500 melorot 2,4 persen.

Musim laporan laba kuartal ketiga sedang berlangsung, dengan tanda-tanda perbaikan keseluruhan dalam ekspektasi tentang seberapa parah perusahaan-perusahaan AS telah dirugikan oleh pandemi.

Analis memperkirakan laba anjlok 19 persen dari tahun sebelumnya, menurut data IBES Refinitiv, versus perkiraan penurunan 25 persen pada 1 Juli.

“Pasar juga mulai mencerna prospek kemenangan Demokrat,” kata ahli strategi dan manajer dana.

Sementara banyak investor memandang kandidat Demokrat Joe Biden lebih cenderung menaikkan pajak, mereka semakin menunjuk pada potensi manfaat dari kepresidenan Biden, seperti belanja infrastruktur yang lebih besar dan ketidakpastian perdagangan global yang berkurang.

UnitedHealth Group Inc turun 2,9 persen, meskipun menaikkan perkiraan labanya, karena perusahaan asuransi AS itu mengatakan sulit untuk memprediksi dampak pandemi terhadap labanya.

Komentar
Banner
Banner