bakabar.com, BANJARMASIN - Kota New York, Amerika Serikat (AS), kini dalam situasi darurat.
Langit kota yang ikonik dengan patung Liberty tersebut berubah diselimuti asap kemerahan di mana orang-orang kembali memakai masker.
Ini terkait limpahan kabut asap api dari Kanada yang terus melayang di atas wilayah itu. New York bahkan menempati peringkat kota dengan indeks polusi terburuk di dunia, Rabu (7/6).
Mengutip CNBC International, kemarin sore waktu setempat AQI (indikator polis) mencapai 342. Ini merupakan level bahaya bagi semua penduduk.
Meski sekolah-sekolah tetap beraktivitas, kebanyakan mengadakan kegiatan di luar ruangan. Ini karena kualitas udara diperkirakan akan memburuk.
Diketahui Administrasi Penerbangan Federal (FAA) juga menghentikan beberapa penerbangan menuju Bandara LaGuardia New York karena asap, Rabu. Visibilitas juga menyebabkan penundaan di Bandara Internasional Newark Liberty.
Gubernur New York, Kathy Hochul mengatakan kualitas udara yang buruk adalah "krisis darurat". Ia memperingatkan hal itu bisa berlangsung selama beberapa hari ke depan.
"Jika Anda bisa tinggal di dalam ruangan, tetaplah di dalam ruangan. Ini merugikan kesehatan masyarakat," kata Hochul dikutip dari media yang sama.
Pejabat kota telah menyarankan warga untuk membatasi aktivitas di luar ruangan. Mereka juga memperingatkan bahwa anak-anak, orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah pernapasan yang sudah ada sebelumnya sangat rentan.
Asap api melepaskan partikel halus, yang disebut PM2.5. Ini masuk ke paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan seperti asma dan bronkitis.
Konsentrasi PM2.5 di New York City saat ini 15 kali lipat dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kota New York juga memuat peringatan kesehatan kualitas udara hingga Kamis
Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York juga telah mengeluarkan Nasihat Kesehatan Kualitas Udara untuk kelima wilayah di dalamnya. Para pejabat kota mengatakan mereka memperkirakan peringatan itu tetap berlaku selama beberapa hari ke depan, tetapi menambahkan bahwa sangat sulit untuk memperkirakan kondisi asap.
"Ini mungkin pertama kalinya kami mengalami hal seperti ini sebesar ini," kata Wali Kota Eric Adams.
"Perubahan iklim mempercepat kondisi ini. Kita harus terus menurunkan emisi dan meningkatkan kualitas udara serta membangun ketahanan," ujarnya lagi.
Sebelumnya, kebakaran hutan yang terjadi di Quebec, Kanada bagian tengah. Asapnya terus terbawa melayang ke arah selatan termasuk ke wilayah AS.
Kanada mengalami musim kebakaran hutan terburuk, dengan lebih dari 400 titik api aktif. Ini terjadi di hampir semua provinsi dan wilayah Kanada.
Pejabat federal mengatakan pekan lalu bahwa kebakaran hutan telah membakar lebih dari 6,7 juta hektar. Sekitar 26.000 orang berada di bawah perintah evakuasi.