bakabar.com, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hanya bisa pasrah jika Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) akan disterilkan jelang pertandingan Piala Dunia U-17 2023.
Pasalnya, keputusan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR di luar kewenangan Pemerintah Kota Surabaya.
"Kalau untuk kepentingan bangsa, sudah di luar kewenangan Pemkot Surabaya, karena sudah dilakukan kementerian, jangan sampai ada sedikit sesuatu yang menyebabkan Piala Dunia merasa tidak nyaman di Indonesia. Ini mempertaruhkan nama bangsa," kata Eri kepada awak media, Senin (18/9).
Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Opening Ceremony Piala Dunia U-17 Meriah!
Eri menyatakan, terkait fasilitas GBT yang menjadi PR untuk dilakukan renovasi hanya sekitar 5 persen.
Sebab itu, pihaknya bersama Persebaya Surabaya akan berkoordinasi kembali dengan Kementerian PUPR juga Polda Jatim terkait izin penggunaan GBT.
"Kemarin dengan manajemen Persebaya, kami menyampaikan kepada Kementerian PUPR juga Polda Jatim untuk meminta izin dibolehkan atau tidak, kita sama-sama," tandasnya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Sterilkan GBT, Nasib Persebaya Dipertanyakan
Padahal, agenda terdekat Persebaya adalah menjamu Arema FC di Surabaya pada Sabtu (23/9) nanti.
Mengingat selama ini GBT menjadi home bagi Persebaya, maka pelaksanaan pertandingan dengan Arema FC dan beberapa klub ke depan dipertanyakan.
"Renovasi apa? Tidak jelas! Kapan mulai renovasinya pun juga tidak tertera di surat. Aneh!," tegas Manajemen Persebaya.
Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Opening Ceremony Piala Dunia U-17 Meriah!
Seperti diketahui, timnas Indonesia U-17 yang tergabung di Grup A Piala Dunia U-17 2023 akan menjalani seluruh rangkaian pertandingan di Stadion GBT.
Skuat Garuda Asia memulai perjalanannya dengan menghadapi Ekuador, Jumat (10/11). Setelah itu, tim asuhan Bima Sakti akan menghadapi Panama pada Senin (13/11), dan Maroko pada Kamis (16/11).