Nahdi diduga sudah mengetahui adanya operasi penyergapan tim gabungan. Pasalnya, ketiganya saling bertetangga.
Ia diduga tahu penyergapan itu setelah mendengar tembakan peringatan yang dikeluarkan polisi saat menyergap pelaku utama.
“Karena si pelaku utama itu mau kabur. Lalu dikeluarkan tembakan peringatan. Di situ mungkin dia (Nahdi) mendengar. Lalu kabur,” beber Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Kalsel, AKBP Andy Rahmansyah melalui Kanit Opsnal Jatanras, AKP Endris Ary Dinindra kepada bakabar.com, Kamis petang.
Sedangkan kedua pelaku saat penyergapan sedang berada di rumah masing-masing.
Dari nyanyian keduanya, terungkap jika Nahdi bertugas sebagai pemantau situasi saat pembunuhan Rundy.
“Saat disergap mereka lagi enak tidur. Karena saat itu masih subuh,” kata mantan kepala satuan reserse kriminal Polres Tanah Laut ini.
Penggerebakan malam tadi dilakukan tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Polres Banjarbaru-Banjar di Desa Jawa Laut, Martapura, Kabupaten Banjar.
Dalam penggerebekan, peluru dari tembakan terukur petugas, masing-masing bersarang di kaki kedua pelaku yang mencoba melawan.
Motif Pembunuhan
Perawat RSDI Banjarbaru Tewas Dibunuh, Polisi Dalami Keterkaitan Profesi
Dari pendalaman polisi, otak pembunuhan Rundy adalah Roni.Motif sementara para pelaku yang tak lain teman sepermainan korban diduga tergiur saldo m-banking korban.
Roni sudah mengenal korban yang mana awal mulanya pernah bekerja di toko alat dekorasi di Pasar Martapura.
Korban disebut pernah membeli alat dekor di tempatnya bekerja kemudian mengantarkan alat-alat dekor tersebut ke rumah korban.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: