News

Soal Relawan Tokoh Politik, Peneliti LIPI: Patutnya Dibubarkan Saja

Status relawan dalam percaturan politik tidaklah permanen. Dalam perjalanannya, jika relawan sudah tidak relevan bisa saja dibubarkan.

Featured-Image
Relawan dukung Ganjar presiden 2024 (Foto: BeritaSatu.com)

bakabar.com, JAKARTA - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Siti Zuhro menjelaskan jika relawan sudah tidak lagi relevan dan lebih baik dibubarkan saja. Penjekasan itu berkaitan dengan ramainya pembubaran relawan ganjar GP Mania.

Ia menegaskan jika kehadiran relawan bisa sangat abu-abu dan lepas dari perhatian ketentuan hukum. Padahal kerja relawan bisa jadi sangat berdampak pada pemilihan. 

“Tentang relawan itu saya pernah mengusulkan setelah usai pemilu maka relawan itu harus dibubarkan,” ungkapnya pada bakabar.com, Jumat (10/2).

Baca Juga: Relawan Ganjar Bubar: Miskin Gagasan dan Tak Kantongi Tiket Nyapres

 Ia berpendapat jika relawan tetap harus dibubarkan, sebab promosi kader harusnya mengikuti ketentuan konstitusi.

“Karena promosi kader promosi calon itu oleh konstitusi, diberikan kepada partai politik, lalu dari partai politik dan koalisi partai baru bisa mengusung calon, jadi bukan relawan,” imbuhnya.

Baca Juga: Relawan GP Mania: Ganjar Sosok Pemimpin yang Sombong dan Angkuh!

Menurut amatannya, munculnya relawan tak lain karena fungsi partai yang tidak berjalan dengan baik. Fungsi partai politik menurutnya kini tengah diragukan masyarakat.

“Partai ini seperti dibayang-bayangi karena mungkin tidak berfungsi maksimal, ketika partai berfungsi maksimal mungkin relawan tidak akan ada,” tuturnya. 

Sementara itu trend relawan menjadi salah satu yang untuk penting dalam pemilu sejak munculnya relawan Jokowi pada pemilu 2014.

Zuhro menilai kini partai politik harus berpikir lebih maju dan bernas, agar mereka memiliki kembali identitas partai mereka.

Editor


Komentar
Banner
Banner