bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merespon terkait Jamaah Muhammadiyah yang dipersulit salat id hanya miss komunikasi dengan pengurus.
Lebih lanjut, dia meminta untuk menangani perbedaan dengan kepala dingin dan tidak langsung bereaksi.
"Saya kira harus kita tangani dengan kepala dingin, hati yang dingin, tidak usah grasak grusuk, dan tidak langsung bereaksi, apalagi kita sedang melaksanakan ibadah puasa," kata Muhadjir, saat usai melaksanakan salat id di halaman PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (21/4).
Baca Juga: Salat Id di Masjid Miftahul Jannah: Idulfitri Sunah, Persatuan Wajib
Adapun polemik muncul dua pemerintah kota (Pemkot) Pekalongan dan Pemkot Sukabumi, yang semula tidak mengizinkan pemakaian lapangan publik seperti alun-alun kota untuk shalat ied warga Muhammadiyah.
"Kita belum mencoba untuk menyelesaikannya dan tentu saja semua kita harapkan ada solusi," jelasnya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku polemik yang terjadi di Pekalongan karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman.
Baca Juga: Diguyur Hujan, Ribuan Jemaah PP Muhammadiyah Gelar Salat Id Bersama
"Semua juga sudah berjalan dengan baik termasuk mestinya salat Id nya di Pekalongan, tapi karena harus mantau kegiatan mudik, harus tetap bertahan di Jakarta, saya kira semua sudah selesai," pungkasnya