bakabar.com, BANJARBARU – Sejumlah skenario Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel dalam menangani kebakaran lahan gambut tahun ini dilakukan. Selain membuat kanal air irigasi, juga turut diberdayakan 30 mesin air yang bekerja full time 24 jam.
Pasalnya, api yang berada di lahan gambut telah mencapai 3 meter dari tebalnya sekitar 5 meter.
“Meski ada hujan, kami masih memadamkan gambut yang dalamnya di sini diprediksi 5 meter. Dan apinya sudah mencapai 3 meter,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin kepada bakabar.com, Jumat (27/9) siang.
Sejauh ini penanganan terhadap luas lahan gambut yang terbakar diperkirakan 1.200 hektar. Sehingga, upaya pemadaman manual tak mampu lagi membendung api.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faishal Nurrofiq mengatakan Pemprov Kalsel sudah membuat skenario pemadaman gambut yang permanen.
“Baru di bawah pimpinan pak gubernur H Sahbirin Noor, ada penyelesaian Karhutla secara permanen. Dulu-dulu nunggu hujan deras, kalau gak ada hujan deras ya berdoa saja. Karena ini tidak bisa dipadamkan dengan manual, water boombing tidak menjawab apapun untuk daerah gambut, jadi kita harus turun tangan. Ada sekitar 30 mesin di sini digunakan, selain pakai gravitasi mengalirkan air juga pakai mesin ini 24 jam,” ungkap Hanif.
Cara tersebut merupakan langkah inovasi Pemprov Kalsel. Bahkan, satu-satunya di Indonesia melakukan pengendalian Karhutla dengan menggunakan jalur irigasi.
“Irigasi ini memang agak berbeda. Kita membawa air dari bawah naik ke atas ini tidak sederhana. Kita memompa naik lagi, naik lagi, juga harus cek satu-satu. Begitu beda tinggi 1 meter saja, air sudah tidak mau naik lagi. Karena hanya ini satu satunya jalan, InsyaAllah tahun depan air dari atas turun ke bawah di tampung jadi akan penuh. Sehingga ini menjadi evaluasi tahun depan” jelas Hanif.
Meski telah dibantu 30 mesin, namun hanya menyumbang 1 sampai 2 persen perendaman saja, sisanya berpanggutan pada irigasi.
“Irigasi sekarang mungkin sudah mencapai hampir 200 an hektar ini terus mengalir dan mengalir. Area yang akan kita rendam seribu dua ratusan itu secara bertahap. Jika tidak terjangkau oleh gravitasi, kita mainkan mesin-mesin ini,” cetusnya.
Disamping itu, pihaknya bakal mendatangkan mesin lagi dengan kapasitas 6 in.
“Jadi mudah-mudahan berhasil, kata pak gubernur ya sudahlah kita sudah habis-habisan. Kalau habis pokoknya harus tuntas,” tegas Hanif.
Hanif memperkirakan selama 2 pekan ke depan, setidaknya sudah 50 sampai 60 persen lahan gambut berhasil terendam.
“Dua minggu dari sekarang perkiraaan saya paling 50 sampai 60 persen terendam,” kata Hanif.
Ia juga membeberkan mengenai anggaran untuk BPBD Kalsel khusus penanggulangan Karhutla tahun depan sebanyak Rp500 juta.
“Tahun depan pemprov menganggarkan Rp500 juta untuk BPBD untuk mendesain ini. Jadi air benar-benar akan turun secara gravitasi tidak seperti ini lagi. Sehingga tahun depan sebelum kemarau sudah di buka itu kanalnya. Jadi tidak bisa dibakar gambutnya, karena harus diantisipasi gambut kita, mempunyai sifat kering dan tidak balik,” jelasnya.
Sebab terang Hanif, jika gambut sudah kering dan tidak mau nyerap air lagi, sehingga ini menjadi bahaya serius kebakaran.
“Dengan api puntung rokok saja selesai itu, bahaya ini yang harus kita kurangi. Salah satunya modifikasi pertanian dengan lahan basah,” pungkasnya.
Baca Juga:Karhutla Mulai Terkendali, Pemprov Kalsel Bantu Pasokan Air ke Kalteng
Baca Juga: Sah, Belasan ASN Pemprov Kalsel Sandang Majelis Sabuk Hitam
Baca Juga: Lewat SAKIP, Pemprov Kalsel Tingkatkan Pelayanan Publik
Baca Juga:Gerakan Eco Office, Dishut Bersihkan Sampah di Perkantoran Pemprov Kalsel
Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin