bakabar.com, PELAIHARI – Strategi Pengembangan Mutu Pendidikan Non Formal di Bumi Tuntung Pandang Kabupaten Tanah Laut terus dikembangkan. Tidak tanggung-tanggung, program ini disuport langsung oleh PT. Arutmin Indonesia Site Kecamatan Kintap melalui Program CSR.
Kegiatan itu dilabeli dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bekerjasama dengan Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Pelaihari. Hasilnya, puluhan telah lulus melalui Program Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A, belum lama tadi.
Manager Tambang Kintap, Lutfi Qolbi Rohim menuturkan program ini merupakan implementasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap dalam bidang pendidikan.
Di mana PKBM sebagai salah satu satuan pendidikan non formal hadir sebagai penambah atau pengganti dan pelengkap pendidikan formal bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Ini tentunya membutuhkan pengetahuan, keterampilan kecakapan hidup dalam pengembangan sikap dan kepribadian hingga mampu berusaha mandiri,” katanya.
Seperti halnya lembaga formal, PKBM ini pun merupakan jalur pendidikan berjenjang, namun berbeda dari hal strukturalnya.
Ia menyebutkan, peserta didik PKBM itu berasal dari kalangan umum yaitu warga desa yang bermukim di lingkar tambang Kintap dan tidak terpatok umur.
Lebih lanjut, ia menjelaskan embrio PKBM Kintap Cerdas ini telah menginjak 1 tahun sejak berdirinya. Sebagai bentuk dukungan pendidikan non-formal dan pendidikan keterampilan seperti kursus dan pelatihan terus berkembang.
Selanjutnya, dari kegiatan pendidikan non formal akan ada pelatihan ada uji kompetensi bagi para peserta untuk mendapatkan sertifikat sesuai skill yang dipejalarinya komputer dan desain grafis.
Di Kintap sendiri selain pendidikan kursus komputer juga ada program wirausahawan bidang konveksi jahit dan bordir.
Kepala SPNF-SKB Pelaihari, Dadah mengatakan, sesuai dengan misi Bupati Tanah Laut dengan mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, dan berakhlak mulia, PKBM ini menjadi langkah meminimalisir angka putus sekolah, jadi keberadaanya sangatlah penting.
Kerja sama dan koordinasi intens dengan Arutmin terus berjalan untuk mempersiapkan tutor dan peserta didik memasuki metode pengajaran baru dengan adanya masa pandemi Covid-19 dengan cara jarak jauh atau persiapan pembelajaran di tatanan normal baru.