bakabar.com, BANJARMASIN – Mantan Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Abdul Wahid tiba di Banjarmasin. Wahid hadir sebagai saksi mahkota dalam skandal suap fee proyek Pemkab HSU.
Wahid tiba di Pengadilan Tipikor Banjarmasin Jalan Pramuka, sekitar pukul 11.50, Rabu (9/3). Dia diberangkatkan langsung dari tahanan KPK di Jakarta.
Mengenakan setelan kain sasirangan kuning berlapis rompi tahanan KPK, Wahid tiba di Tipikor dengan pengawalan ketat petugas KPK serta personel Brimob.
Dari pantauan media ini, Wahid terlihat sehat dan agak santai. Tangannya tampak menenteng tas purun khas Kalsel yang berisi barang-barangnya.
Dia juga sempat bercengkrama dengan orang yang dikenalnya sesaat sebelum sidang dimulai. Selain itu, Wahid juga sempat melipat rompi tahanan. Kemudian memasukkannya ke tas purun sebelum sidang dimulai.
Dalam persidangan ini Wahid selaku saksi langsung dihadapkan dengan Maliki selaku terdakwa. Maliki tak lain bekas anak buah Wahid. Ia lebih dulu tertangkap KPK. Maliki juga mantan Plt kepala Dinas PUPR HSU. Sosok satu inilah yang kerap mematok komitmen fee proyek ke para kontraktor diduga atas perintah Wahid.
“Alhamdulillah sehat yang mulia,” ujar Wahid saat ditanya ketua Majelis Hakim Persidangan, Jamser Simanjuntak.
Diketahui Wahid saat ini berstatus sebagai tersangka atas kasus korupsi komitmen fee 15 persen terkait pengerjaan DIR Banjang dan Kayakah kabupaten HSU. Sampai berita ini diturunkan, sidang masih berlangsung.
Jurus Kelit Bupati HSU Saat Jaksa KPK Tunjukkan Duit Miliaran
