Kalteng

Siap-Siap! Vaksinasi Tahap II di Kalteng Awal Maret, Siapa Saja?

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) saat ini tengah melakukan pendataan sasaran…

Featured-Image
Ilustrasi penyuntikan vaksin. Foto: JawaPos.com

bakabar.com, PALANGKA RAYA — Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah (Dinkes Kalteng) saat ini tengah melakukan pendataan sasaran bagi penerima vaksinasi Covid-19 tahap II, yang dijadwalkan awal Maret mendatang.

“Surat pendataan telah dikirim. Pendataan dilakukan oleh kabupaten dan kota. Data selanjutnya di upload ke aplikasi satu data Covid-19,” kata Kepala Dinkes Kalteng, dr Suyuti Syamsul, Selasa (16/2).

Selain TNI-Polri, lanjut Suyuti, sasaran vaksinasi tahap II kali ini, diberikan kepada driver ojek online dan wartawan, juga mencakup tenaga pendidik, tokoh agama, lansia, pedagang pasar, pejabat negara, ASN, petugas pelayanan publik, BUMN, BUMD dan beberapa kelompok lagi.

“Untuk penetapan jumlah vaksinasi harus merujuk pada data sasaran yang dientri. Namun data sasaran masih banyak yang belum dientri kabupaten dan kota harus merujuk pada data sasaran yg dientri,” ujar Suyuti.

Suyuti menjelaskan, semestinya pendataan berakhir pada 13 Februari lalu, tapi masih banyak yang belum entri data.

Namun dalam hal ini, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena entri data harus dilakukan oleh kabupaten dan kota.

“Kita hanya bisa mengimbau melalui surat untuk percepatan pendataan saja,” ujarnya.

Menurut Suyuti, sebelum pelaksanaan vaksinasi tahap II, pihaknya menargetkan 2.500 vaksinator. Oleh sebab itu setiap minggu sebanyak 300 vaksinator dilatih.

Sementara itu di sisi lain, vaksinasi untuk tahap pertama di Kalimantan Tengah sudah mencapai 75 persen.

Diakuinya, memang antara kabupatan/kota capaian vakisinasi berbeda-beda.

Tertinggi Kotawaringin Barat (Kobar) 105 persen, sedangkan terendah Barito Utara (Barut) 50 persen.

Untungnya, beberapa daerah sudah hijau vaksinasi atau sudah mencapai 80 persen, yakni di Sukamara, Kobar, Gunung Mas dan Palangka Raya.

“Tapi ini tidak bagus, seharusnya merata di seluruh kabupaten,” ucapnya.



Komentar
Banner
Banner