bakabar.com, JAKARTA - FIFA mengeluarkan wacana baru untuk menggelar Piala Dunia setiap tiga tahun. Hal ini berkaitan dengan rencana jangka panjang FIFA dalam agenda sepak bola Internasional.
Ide tersebut muncul setelah gagasan sebelumnya yang merencakan Piala Dunia setiap 2 tahun sekali gagal terlaksana.
Presiden FIFA, Gianni Infantino berambisi merubah jadwal Piala Dunia, setelah melihat kesuksesan Piala Dunia Qatar, yang dianggap banyak orang sebagai Piala Dunia terbaik.
Piala Dunia 2022 memperlihatkan keseimbangan kekuatan baru dunia sepak bola, dengan beberapa hasil mengejutkan dari negara Asia dan Afrika, termasuk keberhasilan Maroko sebagai tim pertama Afrika yang berhasil lolos ke semifinal.
Baca Juga: Jalani Latihan Singkat, Iwan Bule Berharap Timnas Tunjukkan Performa Terbaik di Piala AFF 2022
Selain itu, Piala Dunia tahun ini juga memberikan keuntungan yang sangat besar. Sejak digelar pada 20 November hingga 18 Desember, FIFA meraup keuntungan sebesar 6,2 miliiar poundsterling.
Angka ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu 840 juta poundsterling, dari Piala Dunia Rusia tahun 2018.
Jika benar terjadi, rencana tiga tahunan FIFA akan berdampak besar terhadap agenda sepak bola dunia.
FIFA kabarnya mendapatkan dukungan dari Konfederasi Asia dan Afrika, sementara Konfederasi Eropa, Amerika Selatan, dan Utara tidak sepakat akan gagasan tersebut.
Baca Juga: Marc Klok Akui Timnas Indonesia Punya Semangat Juara Jelang Laga Piala AFF 2022
Namun rencana FIFA dalam menggelar Piala Dunia setiap tiga tahun sekali tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Usulan tersebut masih dalam tahap perundingan, dan kemungkinan baru bisa diterapkan setelah Piala Dunia tahun 2030.
Setelah Qatar, tiga negara akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026. Mereka adalah Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Dengan tiga negara tersebut, FIFA juga menerapkan format baru untuk gelaran Piala Dunia, yaitu penambahan jumlah peserta negara dari 32 menjadi 48 negara.
Rencananya 48 negara tersebut akan terbagi ke 16 grup, dimana masing-masing grup akan diisi oleh tiga negara peserta.