bakabar.com, BANJARMASIN – Berbagai langkah mulai diambil Kabupaten Tanah Bumbu dalam merespon keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di provinsi tetangga, Kalimantan Timur.
Bumi Bersujud memang belakangan ini acapkali menyatakan diri siap menjadi daerah penyangga IKN baru pengganti Jakarta.
Jika dihitung-hitung, jarak Tanah Bumbu dengan lokasi IKN Nusantara berkisar 10 jam atau sekitar 450 kilometer.
Bupati Zairullah Azhar bilang rencana pembangunan Bendungan Kusan terus dikebut. Sekarang ini tinggal menunggu Sertifikat Bendungan dari Kementerian PUPR.
Bila bendungan ini terbangun, maka akan ada banyak manfaat yang diterima terutama di sektor pertanian dan pengendalian banjir. Selain itu, bisa menjadi suplai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Menurut riset, kita bisa menghasilkan 110 megawatt tenaga listrik. Sehingga kita bisa membantu tenaga-tenaga baru nanti [ke IKN Nusantara]," ucapnya di Banjarmasin, Senin (21/3).
Untuk bangunan bendungan menelan anggaran sebesar Rp2,9 Triliun, yang rencana anggarannya dari Pemerintah Pusat. Sementara untuk wilayahnya seluas 2.147 Ha.
Selain itu, seratus ribu hektare lebih lahan di Tanah Bumbu juga disiapkan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan. Termasuk sebagai pemasok terbesar IKN.
Belum selesai di situ, Tanah Bumbu juga akan segera mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) berskala nasional. Zairullah bilang rencana itu sudah diamini Pemerintah Pusat.
"Sehingga kita bisa mempersiapkan fasilitas tenaga-tenaga muda berkualitas yang nantinya bisa berdampak langsung terhadap keberadaan IKN dan sekitarnya," ujarnya.
Kemudian, ia juga berencana mengembangkan sektor pendidikan di Tanah Bumbu. Terlebih, Zairullah punya lembaga pendidikan swasta sendiri yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS) yang terletak di Banjarmasin.
STIENAS itu nantinya bakal merambah ke Bumi Bersujud. "Kita sudah rancang pengembangan-pengembangan perguruan tinggi. Karena ini akan jadi suatu kebutuhan ke depan," pungkasnya.