bakabar.com, PALANGKA RAYA â Dalam upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah, 8.312 personel gabungan disiapkan.
Personel gabungan itu juga didukung dari operasi udara melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
“Biayanya ditanggung dari APBD provinsi melalui belanja tak terduga mencapai Rp 100 miliar,”kata Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, Kamis (4/3).
Terkait hal ini, dia meminta kabupaten/kota menyiapkan anggaran yang memadai dalam rangka menghadapi menghadapi bencana, baik bencana non alam, kebanjiran dan kebakaran.
Untuk dapat mewujudkan komitmen dan target Kalteng bebas kabut asap, juga telah dilakukan
optimalisasi sinergisitas pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat.
Kemudian mendorong kabupaten/kota segera melaksanakan rakor pencegahan dan penanganan bencana Karhutla.
Berdasarkan data posko penanganan darurat bencana (PDB) Karhutla, luas areal terbakar pada 2019, 13.099,21 hektar. Sedangkan 2020, seluas 787,96 hektar.
Ini berarti luas areal yang terbakar di 2020 jauh lebih kecil dibandingkan 2019 atau menurun hingga 93,98 persen.
Sedangkan jumlah kejadian 2019 sebanyak 2.633 kali, dan pada 2020, hanya 781 kali atau dapat dikatakan menurun hingga 70,34 persen.
Dengan sinergisitas seluruh stakeholder dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla, Kalteng telah berhasil menanggulangi bencana ini agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat.
“Saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Satgas penanganan darurat bencana Karhutla karena telah bersinergi dalam pelaksanaan,”imbuhnya.