Pertahanan Demokrasi Pancasila Di NKRI

Setahun Sabam Sirait, Sidarto Gaungkan Pertahanan Demokrasi Pancasila di Indonesia

Sidarto Danusubroto gaungkan pertahanan demokrasi pancasila di NKRI. Pesan itu disampaikannya dalam rangka Memperingati satu tahun meninggalnya Sabam Sirait

Featured-Image
diskusi mempertahankan demokrasi pancasila di NKRI, di gedung 45. Rabu (13/10). foto: apahabr.com/Leni.

bakabar.com, JAKARTA - Mantan ajudan Presiden Pertama Indonesia, Sidarto Danusubroto gaungkan pertahanan demokrasi pancasila di NKRI. Pesan itu disampaikannya dalam rangka Memperingati satu tahun meninggalnya seorang tokoh nasional Sabam Sirait.

"Beliau merupakan tokoh demokrasi yang sangat mencintai Indonesia," kata Sidarto Danusubroto dalam diskusi 'mempertahankan demokrasi pancasila di NKRI' Kamis (13/10).

Sabam Sirait adalah sosok tokoh nasional yang telah memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara dalam pengabdiannya yang demikian panjang.

Selama hidupnya, telah banyak gagasan dan pemikiran yang disumbangkan bagi bangsa dan negara. Terutama soal nasionalisme, kebhinnekaan, dan keutuhan NKRI.

Bahkan semasa hidupanya Sabam Sirait dikenal sebagai tokoh yang sangat lantang mendukung Palestina.

"Beliau tergabung dalam Kaukus Dukung Palestina dan mengusulkan pemberian nama Palestina untuk salah satu jalan di Jakarta," kata Sidarto.

Bentuk dukungannya ditunjukan dengan berbagai cara, diantaranya hadir di Monas pada tanggal 10 Juni 2007 dalam aksi Save Our Palestine.

"Bahkan sebelum acara pelantikan beliau sebagai Anggota DPD-RI pergantian antar waktu (PAW) pada 15 Januari 2018, bersama Pimpinan DPDRI foto bersama dengan memakai syal bendera Palestina,"

Segala dedikasi yang Sabam lakukan membuat Sidarto kembali menyuarakan agar almarhum dapat menyadang gelar pahlawan nasional.

"Menurut saya dari riwayat sejarah panjang Pak Sabam Sirait, sudah sangat layak kalau Pak Sabam Sirait diberikan gelar pahlawan nasional," sambungnya.

Sementara itu, Sekertaris Jenderal PENA 98, Adian Napitupulu juga kembali menyuarakan bagi Sabam Sirait agar dapat menyandang gelar pahlawan Nasional.

"Beliau tokoh demokrasi luar biasa, telah memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara dalam pengabdiannya yang demikian panjang," kata Adian di Jakarta.

Menurut Adian, Sabam sepanjang hidupnya mengajarkan tentang nilai-nilai dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara.

"Yaitu dengan nilai menghormati satu sama lain, toleransi, gotong-royong dan masih banyak lagi," sambungnya.

Karena itu, dirinya beserta PENA 98 siap mengikuti semangat dan jejak Sabam sebagai kader perubahan untuk negeri yang lebih demokrasi.

"Tugas kebangsaan kita adalah menjaga demokrasi, menjaga Pancasila agar tetap utuh di negara kita Indonesia," tutup Adian.

Editor


Komentar
Banner
Banner